Wali Kota Tanjungpinang Syahrul dalam kondisi kritis setelah sejak dua hari lalu dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Senin, membenarkan bahwa di tubuh Syahrul dipasang ventilator.

"Karena sulit bernapas, jadi dipasang ventilator," katanya.

Baca juga: Kasus infeksi corona di Jerman naik menjadi 123.016 kasus

Tjetjep mengemukakan hasil swab terhadap Syahrul maupun 23 orang lainnya sudah keluar.

Namun, ia enggan membeberkan hasilnya sampai Kemenkes mengumumkannya.

"Nanti sore disampaikan," katanya.

Baca juga: Dampak COVID-19, sebanyak 1,6 juta warga kena PHK dan dirumahkan

Seluruh anggota keluarga Syahrul, berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP). Anggota keluarga yang pernah kontak dengan Syahrul telah melakukan karantina mandiri.

Syahrul sejak Sabtu (11/3) pagi dirawat di ruang isolasi RSUP Kepri. Syahrul berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Hasil pemeriksaan cepat terhadap Syahrul dinyatakan nonreaktif.

"Swab dari Pak Syahrul dan anggota keluarganya sudah dikirim ke laboraturium Kemenkes," ujarnya.

Sementara anggota keluarga dari pasien 22, HS berstatus sebagai orang tanpa gejala. Seluruh anggota keluarga dari HS menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

Pasien 22 itu sudah meninggal dunia dan dimakamkan Senin siang sesuai dengan protokol kesehatan. HS sempat dirawat selama beberapa hari di ruang isolasi di RSUP Kepri. Almarhum diduga tertular dari Pasien 21, ayahnya, yang sejak beberapa waktu lalu diisolasi di Rumah Singgah, dekat RSUP Kepri.

"Ada empat anggota keluarga dari almarhum yang menjalani karantina mandiri," katanya.


 

Pewarta: Nikolas Panama

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020