Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani mengatakan, 15 orang warganya di Desa Bondar Sihudon II, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, yang sedang mengalami demam, bukan karena virus corona (COVID-19), melainkan demam biasa.
Hal itu dikatakan Bupati ketika dikonfirmasi ANTARA terkait beredarnya informasi yang menyebutkan ke-15 warga Andam Dewi itu demam dikarenakan virus corona.
Baca juga: Di tengah merebaknya virus corona, omset pedagang bandrek justru meningkat
“Saya sudah terima informasinya dan petugas medis kita sudah turun langsung ke lokasi. Bukan karena corona, tapi demam biasa karena habis minum es di suatu acara. Pun demikian saya sudah perintahkan camat dan petugas kesehatan untuk memastikan kembali. Kalau memang ada indikasi ke arah sana, kita sudah ada alat testnya. Tapi kita tidak bisa mengobati di sini (Tapteng), harus ke Rumah Sakit Rujukan,” kata Bupati usai menghadiri acara pelantikan pimpinan DPRD Tapteng, Jumat (3/4/2020).
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Ewiyah Laili yang dikonfirmasi sebelumnya membenarkan kabar tersebut. Dia mengatakan, petugas kesehatan sudah melakukan pemeriksaan terhadap ke-15 warga itu.
Baca juga: Penjualan sepi akibat corona, pedagang di Tapteng harapkan dana stimulus
“Petugas kita sudah periksa kesehatan mereka. Kondisinya sudah mulai membaik, dan demamnya sudah turun,” kata Ewiyah.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus memantau kondisi kesehatan warga Desa Bondar Sihudon II tersebut.
“Kita tekankan agar mereka periksa kesehatan, dan mengisolasi diri dengan menjalani karantina rumah. Mereka semua kita pantau ketat,” ujarnya.
Ditanya penyebab demam tinggi yang dialami belasan warga itu, Ewiyah mengaku belum mendapatkan data secara rinci dari puskesmas setempat.
Baca juga: BKAG Tapteng imbau gereja tunda acara pemberkatan dan pesta pernikahan
"Kita belum menerima riwayat kronologinya secara tertulis. Kita hanya mendapat informasi melalui telepon. Dapat laporan dari Puskesmas, katanya tadi malam warga tersebut mengalami demam,” ungkap Ewiyah.
Ewiyah mengakui ada warga setempat yang baru datang dari Jakarta, karena orang tuanya meninggal dunia. Menurutnya, orang tersebut sudah masuk dalam pemantauan Dinas Kesehatan Tapteng.
“Ada warga setempat yang datang dari Jakarta sekitar 3 hari lalu, karena orang tuanya meninggal dunia. Sebenarnya orang tersebut sudah masuk dalam pemantauan kita, orang itu tidak ada gejala apapun. Sementara, kelima belas orang warga yang demam itu, tidak ada riwayat bepergian ke luar kota,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hal itu dikatakan Bupati ketika dikonfirmasi ANTARA terkait beredarnya informasi yang menyebutkan ke-15 warga Andam Dewi itu demam dikarenakan virus corona.
Baca juga: Di tengah merebaknya virus corona, omset pedagang bandrek justru meningkat
“Saya sudah terima informasinya dan petugas medis kita sudah turun langsung ke lokasi. Bukan karena corona, tapi demam biasa karena habis minum es di suatu acara. Pun demikian saya sudah perintahkan camat dan petugas kesehatan untuk memastikan kembali. Kalau memang ada indikasi ke arah sana, kita sudah ada alat testnya. Tapi kita tidak bisa mengobati di sini (Tapteng), harus ke Rumah Sakit Rujukan,” kata Bupati usai menghadiri acara pelantikan pimpinan DPRD Tapteng, Jumat (3/4/2020).
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Ewiyah Laili yang dikonfirmasi sebelumnya membenarkan kabar tersebut. Dia mengatakan, petugas kesehatan sudah melakukan pemeriksaan terhadap ke-15 warga itu.
Baca juga: Penjualan sepi akibat corona, pedagang di Tapteng harapkan dana stimulus
“Petugas kita sudah periksa kesehatan mereka. Kondisinya sudah mulai membaik, dan demamnya sudah turun,” kata Ewiyah.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus memantau kondisi kesehatan warga Desa Bondar Sihudon II tersebut.
“Kita tekankan agar mereka periksa kesehatan, dan mengisolasi diri dengan menjalani karantina rumah. Mereka semua kita pantau ketat,” ujarnya.
Ditanya penyebab demam tinggi yang dialami belasan warga itu, Ewiyah mengaku belum mendapatkan data secara rinci dari puskesmas setempat.
Baca juga: BKAG Tapteng imbau gereja tunda acara pemberkatan dan pesta pernikahan
"Kita belum menerima riwayat kronologinya secara tertulis. Kita hanya mendapat informasi melalui telepon. Dapat laporan dari Puskesmas, katanya tadi malam warga tersebut mengalami demam,” ungkap Ewiyah.
Ewiyah mengakui ada warga setempat yang baru datang dari Jakarta, karena orang tuanya meninggal dunia. Menurutnya, orang tersebut sudah masuk dalam pemantauan Dinas Kesehatan Tapteng.
“Ada warga setempat yang datang dari Jakarta sekitar 3 hari lalu, karena orang tuanya meninggal dunia. Sebenarnya orang tersebut sudah masuk dalam pemantauan kita, orang itu tidak ada gejala apapun. Sementara, kelima belas orang warga yang demam itu, tidak ada riwayat bepergian ke luar kota,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020