Ditengah merebaknya virus corona atau COVID-19 yang begitu massif, namun tidak menyurutkan semangat Mahasiswa Polbangtan Medan memanen bawang merah (Allium Cepa).
"Bawang merah yang di panen ini adalah salah satu hasil dari kegiatan gerakan mahasiswa cinta pertanian (GMCP)," kata Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, Jumat (27/3).
Bawang merah yang di panen tersebut seberat 60 kg hasil praktik mahasiswa Polbangtan Medan dari lahan demplot 100 m2, dari total luas lahan tanam bawang 1200 m2.
Baca juga: Polbangtan Medan racik hand sanitizer standar WHO
Baca juga: Khawatir COVID-19, Polbangtan Medan tarik 344 mahasiswa lagi PKL
Menurut Yuliana, GMCP merupakan kegiatan yang mengembangkan diri mahasiswa dalam menghasilkan produk pertanian dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur dengan produksi berdaya saing.
"Selain itu sebagai salah satu cara mengembangkan kemampuan mahasiswa utamanya jurusan Penyuluh Pertanian Berkelanjutan berwirausaha dan menjadi pertani milenial kelak," sebutnya.
Dari hasil panen, bawang merah tersebut dipasarkan dengan harga Rp35 ribu dalam sekilo (1kg), yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan pegawai Polbangtan Medan.
Yuliana menyinggung, bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan juga meminta agar produksi pertanian tetap berjalan bahkan digenjot hingga berlipat-lipat. Kemudian adanya musibah wabah virus COVID--19 tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti.
"Karenanya, saya juga berharap tanaman bawang merah ini dapat digenjot berlipat-lipat. Hasil panennya juga dapat membantu memenuhi kebutuhan beberapa komoditas memasuki hari besar keagamaan yakni Puasa dan Lebaran”, kata Yuliana.
Yuliana menambahkan bahwa mahasiswa yang panen bawang merah tersebut tetap menerapkan social distanching dan tetap waspada terhadap wabah COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Bawang merah yang di panen ini adalah salah satu hasil dari kegiatan gerakan mahasiswa cinta pertanian (GMCP)," kata Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, Jumat (27/3).
Bawang merah yang di panen tersebut seberat 60 kg hasil praktik mahasiswa Polbangtan Medan dari lahan demplot 100 m2, dari total luas lahan tanam bawang 1200 m2.
Baca juga: Polbangtan Medan racik hand sanitizer standar WHO
Baca juga: Khawatir COVID-19, Polbangtan Medan tarik 344 mahasiswa lagi PKL
Menurut Yuliana, GMCP merupakan kegiatan yang mengembangkan diri mahasiswa dalam menghasilkan produk pertanian dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur dengan produksi berdaya saing.
"Selain itu sebagai salah satu cara mengembangkan kemampuan mahasiswa utamanya jurusan Penyuluh Pertanian Berkelanjutan berwirausaha dan menjadi pertani milenial kelak," sebutnya.
Dari hasil panen, bawang merah tersebut dipasarkan dengan harga Rp35 ribu dalam sekilo (1kg), yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan pegawai Polbangtan Medan.
Yuliana menyinggung, bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan juga meminta agar produksi pertanian tetap berjalan bahkan digenjot hingga berlipat-lipat. Kemudian adanya musibah wabah virus COVID--19 tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti.
"Karenanya, saya juga berharap tanaman bawang merah ini dapat digenjot berlipat-lipat. Hasil panennya juga dapat membantu memenuhi kebutuhan beberapa komoditas memasuki hari besar keagamaan yakni Puasa dan Lebaran”, kata Yuliana.
Yuliana menambahkan bahwa mahasiswa yang panen bawang merah tersebut tetap menerapkan social distanching dan tetap waspada terhadap wabah COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020