Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu mengelar pelatihan Bilal mayit yang diikuti 200 orang peserta dari sembilan Kecamatan.

Bupati Labuhanbatu Andi Suhaimi Dalimunthe melalui Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Sarimpunan Ritonga, Senin (23/3) di Rantauprapat mengatakan, pelatihan bilal mayit bertujuan untuk berbagi ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana cara mengurus fardu kifayah dengan sempurna.

Sebagai orang muslim, mengurus fardu kifayah adalah satu kewajiban, bilamana tidak lakukan maka berdosalah kita yang masih hidup ini. Pelatihan ini dipandang penting, agar kita bisa terus meneruskan ilmu ini kepada generasi muda kedepanya," ujarnya.

Penceramah ustadz M.Tholib menyampaikan, beberapa catatan penting tatacara memandikan mayit, mengkafani, menshalatkan dan menguburkan mayit.

Menurutnya, tidak ada perbedaan prinsip memandikan mayit laki-laki dan perempuan, kecuali sanggul mayit perempuan dilepas dibiarkan terurai kebelakang agar muda membersihkannya kemudian dikepang menjadi tiga.

Selanjutnya, ketika membersihkan bagian kemaluan mayit harus berlapis kain dan dilarang menyentuhnya dengan tangan langsung, dan orang lain yang bukan keluarga dekat boleh memandikan jenazah apabila keluarga terdekat tersebut tidak ada.

Dijelaskannya, shalat jenazah boleh dilakukan didalam mesjid jika tidak dikhawatirkan terjatuh kotoran dari mayit. Namun sebaiknya dilakukan di luar mesjid, usahakan agar susunan shafnya diperbanyak menjadi beberapa shaf, lebih baik dari pada satu shaf saja walaupun shafnya panjang.

"Mengkuburkan, sebaiknya kuburan digali dalam bentuk liang lahat, artinya posisi jenazah langsung bersentuhan dengan tanah, yang lubangnya menjorok kedalam kemudian di tutup dengan papan, sehingga ketika menimbun jenazah tidak terkena tanah timbunan," jelas Tholib.

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020