Manajemen restoran di Merdeka Walk, salah satu pusat kuliner di Medan mulai Senin, 23 Maret 2020 menghentikan layanan makan/minuman di tempat mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (COVID-19).
"Restoran tidak tutup, hanya saja tidak melayani makan/minum di tempat sesuai arahan manajemen pengelola Merdeka Walk yang diperkirakan mengacu pada kebijakan pemerintah," ujar Marcomm Warung Kopi Srikandi & Srikandi Botanica (salah satu tenant di Merdeka Walk) Yasmin di Medan, Senin.
Baca juga: Di Simalungun, nol covid-19, tiga PDP dan 234 ODP
Konsumen bisa memesan makanan/minuman untuk dibawa pulang atau memesan melalui "online" (daring).
"Kondisi itu tentu saja harus diakui mengganggu bisnis.Tetapi kalau kebijakan pemerintah demi mengantisipsi penyebaran COVID-19, mau gimana lagi," katanya.
Baca juga: Satu lagi pasien diduga positif COVID-19 meninggal di Medan
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah menjadi 579
Da mengakui, kunjungan konsumen yang berkurang sudah dirasakan sejak pekan lalu setelah sebelumnya masih normal meski COVID-19 sudah mewabah.
"Para tenant berharap bisnis kembali pulih," ujarnya.
Kebijakan pengelola Merdeka Walk membatasi operasional itu berlaku mulai tanggal 23 Maret - 9 April 2020.
"Srikandi sendiri baru mendapat informasi soal pembatasan.operasional itu pada Minggu, 22 Maret ," ujar Yasmin.
Pantauan di Merdeka Walk, terlihat pengumuman dari manajemen pengelola soal operasional terbatas Merdeka Walk itu.
Jumlah.oenderita COVID -19 di Sumut memang terus bertambah
Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Sumut, Riadil Akhir Lubis didampingi Kepala Dinas Kesehatan Alwi Mujahit, mengungkapkan per tanggal 21 Maret, jumlah PDP di Sumut sudah 50 orang dan orang dalam pengawasan (ODP) yang melapor mencapai 763 orang.
Sementara PDP yang sudah pulang (negatif COVID -19) ada enam dan yang positif COVID -19, dua orang.
"Pemerintah berharap semua warga mematuhi imbauan khususnya soal tidak berkumpul di tempat keramaian untuk memutus mata rantai COVID -19," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Restoran tidak tutup, hanya saja tidak melayani makan/minum di tempat sesuai arahan manajemen pengelola Merdeka Walk yang diperkirakan mengacu pada kebijakan pemerintah," ujar Marcomm Warung Kopi Srikandi & Srikandi Botanica (salah satu tenant di Merdeka Walk) Yasmin di Medan, Senin.
Baca juga: Di Simalungun, nol covid-19, tiga PDP dan 234 ODP
Konsumen bisa memesan makanan/minuman untuk dibawa pulang atau memesan melalui "online" (daring).
"Kondisi itu tentu saja harus diakui mengganggu bisnis.Tetapi kalau kebijakan pemerintah demi mengantisipsi penyebaran COVID-19, mau gimana lagi," katanya.
Baca juga: Satu lagi pasien diduga positif COVID-19 meninggal di Medan
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah menjadi 579
Da mengakui, kunjungan konsumen yang berkurang sudah dirasakan sejak pekan lalu setelah sebelumnya masih normal meski COVID-19 sudah mewabah.
"Para tenant berharap bisnis kembali pulih," ujarnya.
Kebijakan pengelola Merdeka Walk membatasi operasional itu berlaku mulai tanggal 23 Maret - 9 April 2020.
"Srikandi sendiri baru mendapat informasi soal pembatasan.operasional itu pada Minggu, 22 Maret ," ujar Yasmin.
Pantauan di Merdeka Walk, terlihat pengumuman dari manajemen pengelola soal operasional terbatas Merdeka Walk itu.
Jumlah.oenderita COVID -19 di Sumut memang terus bertambah
Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Sumut, Riadil Akhir Lubis didampingi Kepala Dinas Kesehatan Alwi Mujahit, mengungkapkan per tanggal 21 Maret, jumlah PDP di Sumut sudah 50 orang dan orang dalam pengawasan (ODP) yang melapor mencapai 763 orang.
Sementara PDP yang sudah pulang (negatif COVID -19) ada enam dan yang positif COVID -19, dua orang.
"Pemerintah berharap semua warga mematuhi imbauan khususnya soal tidak berkumpul di tempat keramaian untuk memutus mata rantai COVID -19," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020