Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengklaim segera menemukan vaksin untuk mengatasi penyebaran virus corona atau COVID-19 yang saat ini menjadi pandemi global.
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Rabu, mengatakan Unair melalui Institute of Tropical Disease (ITD) saat ini masih menyusun proposal dan siap melanjutkan ke tahapan selanjutnya, yakni penyiapan vaksin untuk COVID-19.
"Kami siap melanjutkan untuk ke produk antivirus atau vaksinnya. Kami sudah siapkan berbagai metode yang sudah kami diskusikan. Saat ini kami sedang dalam tahap penyusunan proposal," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah yakin COVID-19 sudah terkendali April 2020
Ia mengemukakan saat ini ITD telah mengantongi enam sampel spesimen positif COVID-19.
Berbekal dari sampel dan izin dari Balitbang Kementerian Kesehatan, kata dia, pembuatan vaksin tersebut bisa dilakukan.
"Tentunya pembuatan vaksin ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Membutuhkan proses yang panjang. Oleh karenanya terus kami upayakan percepatannya di segala lini," katanya.
Baca juga: 19 orang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia, satu dari Sumut
Untuk menemukan vaksin, lanjut dia, banyak tahapan yang harus dilakukan, seperti melakukan pendekatan, pengujian pada hewan dan tahap klinis.
"Sehingga memang proses dan waktunya cukup panjang tapi kami optimis dengan seizin Balitbangkes kita akan bisa mengembangkan produk itu," katanya.
Saat ini SK untuk kewenangan Unair dalam pembuatan antivirus atau vaksin masih belum turun dari Balitbangkes karena masih dalam proses telaah proposal.
"Kebetulan kami di sini punya pusat riset biomolekul ion. Di situ juga nantikan bisa menghasilkan produk yang cukup relevan dengan ini di ITD juga sudah biasa menciptakan vaksin. Kami mohon doa restunya, mudah-mudahan dalam waktu yang sangat lama kita bisa menemukan penangkal virus COVID-19 ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Rabu, mengatakan Unair melalui Institute of Tropical Disease (ITD) saat ini masih menyusun proposal dan siap melanjutkan ke tahapan selanjutnya, yakni penyiapan vaksin untuk COVID-19.
"Kami siap melanjutkan untuk ke produk antivirus atau vaksinnya. Kami sudah siapkan berbagai metode yang sudah kami diskusikan. Saat ini kami sedang dalam tahap penyusunan proposal," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah yakin COVID-19 sudah terkendali April 2020
Ia mengemukakan saat ini ITD telah mengantongi enam sampel spesimen positif COVID-19.
Berbekal dari sampel dan izin dari Balitbang Kementerian Kesehatan, kata dia, pembuatan vaksin tersebut bisa dilakukan.
"Tentunya pembuatan vaksin ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Membutuhkan proses yang panjang. Oleh karenanya terus kami upayakan percepatannya di segala lini," katanya.
Baca juga: 19 orang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia, satu dari Sumut
Untuk menemukan vaksin, lanjut dia, banyak tahapan yang harus dilakukan, seperti melakukan pendekatan, pengujian pada hewan dan tahap klinis.
"Sehingga memang proses dan waktunya cukup panjang tapi kami optimis dengan seizin Balitbangkes kita akan bisa mengembangkan produk itu," katanya.
Saat ini SK untuk kewenangan Unair dalam pembuatan antivirus atau vaksin masih belum turun dari Balitbangkes karena masih dalam proses telaah proposal.
"Kebetulan kami di sini punya pusat riset biomolekul ion. Di situ juga nantikan bisa menghasilkan produk yang cukup relevan dengan ini di ITD juga sudah biasa menciptakan vaksin. Kami mohon doa restunya, mudah-mudahan dalam waktu yang sangat lama kita bisa menemukan penangkal virus COVID-19 ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020