Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 di Desa Batu Mamak Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara  dapat meningkatkan peluang menampung tenaga kerja.

"PLTA Asahan 3 itu akan menambah penyerapan tenaga kerja lokal, dan secara tidak langsung membuka peluang dalam hal berbagai informasi/pengetahuan," kata Manajer PLTA Asahan 3 Agil Darmawan diwaikili Asisten Manajer Rahadi, didampingi Bidang Komunikasi PLN UIP Kitsum Fauzi Damanik, saat menerima kunjungan wartawan, di Kabupaten Asahan, Senin.

Rahadi menyebutkan, saat ini ada sebanyak 8.000 tenaga kerja dalam pembangunan proyek PLTA Asahan 3 yang berada di wilayah Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir.

Baca juga: PLTA Asahan 3 hasilkan listrik 174 MW di Sumut

"PLTA Asahan 3 diperkirakan mengahabiskan dana sekitar Rp5 triliun dari Penanaman Modal Asing (PMA) asal Jepang," ujarnya.

Ia mengatakan, pembangunan PLTA Asahan 3 hingga kini masih terus berjalan, dan progres pengerjaaan sudah mencapai 5 persen.

Baca juga: Sejak merdeka, masyarakat Sidua-dua Sipirok baru rasakan PLN

Meski sedikit terlambat, namun progres pembangunan tetap ditargetkan selesai pada Maret Tahun 2023.

"Keterlambatan terjadi karena masalah faktor alam seperti hujan dan lain sebagainya," ujarnya.

Ia menyebutkan, pengerjaan pembangkit listrik tenaga air yang terletak di dua kabupaten,  yakni Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir dibagi menjadi 5 lot pengerjaan.

Lot 1 progres pegerjaan sudah mencapai 6,8 persen dan Lot 2 sudah mencapai 5 persen.Sedangkan Lot 3, 4 dan masih dalam proses lelang.

"PLTA Asahan 3 ini dibangun diatas lahan seluas 180 Hektare, ditargetkan dapat memproduksi 174 mega watt (87 x 2 mega watt)," katanya.





 

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020