Investor asal Singapura tercatat sebagai penanam investasi penanaman modal asing (PMA) terbesar di Sumatera Utara pada 2019 atau sebesar Rp2,787 triliun.

"Investasi investor Singapura mendominasi atau hampir 50 persen dari total investasi PMA di Sumut pada 2019 yang sebesar Rp5,693 triliun," ujar Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu ( DPMPTSP) Sumut, Mimi Rangkuti di Medan, Senin.

Setelah Singapura, disusul Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia, dan Belanda.

Baca juga: Produksi padi Sumut 2019 turun 1,39 persen

Investasi Korea Selatan sebesar Rp521, 463 miliar, Hong Kong Rp478,333 miliar, Malaysia Rp303, 081 miliar dan Belanda Rp297,493 miliar.

Mimi menjelaskan, sektor terbesar investasi PMA di Sumut pada 2019 tercatat di sektor jasa senilai Rp1,402 triliun, listrik, gas dan air Rp1,144 triliun, industri Rp905,391 miliar serta pertambangan Rp587, 508.miliar dan perkebunan Rp413, 860 miliar.

Baca juga: Bulog Sumut jamin stok beras untuk bantu kendalikan harga

Baca juga: Ekspor Sumut pada Januari 2020 turun 13,52 persen

Tempat investasi terbesar PMA pada 2019 yaitu  Kota Medan dengan investasi Rp2,207 triliun. Kemudian Batubara Rp633, 450 miliar, Mandailing Natal Rp510, 006.miliar, Deliserdang Rp498,861 miliar dan Toba Samosir Rp317,029 miliar.

Mimi mengakui, pada 2019, terjadi penurunan investasi PMA dampak banyak faktor seperti krisis ekonomi global yang masih berlangsung.

Pada 2019, investasi.PMA yang sebesar Rp5,693 triliun itu anjlok dibandingkan 2018 yang sudah mencapai Ro16, 450 triliun.

"Syukurnya saat investasi PMA turun, investasi.PMDN naik atau mencapai Rp19,749 triliun sehingga total investasi di Sumut pada 2019 lebih tinggi dari 2018 atau sebesar Rp25, 442 triliun," ujar Mimi.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020