Nilai ekspor Sumut pada Januari 2020 turun 13,52 persen dibandingkan periode sama 2019 atau hanya 590,025 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Senin, menyebutkan, pada Januari 2019 nilai ekspor sebesar 682,279 juta dolar AS.

"Penurunan nilai ekspor pada Januari 2020 didorong turunnya devisa dari sektor pertanian dan industri," ujarnya.

Baca juga: BPS: Baru 8 persen warga Sumut mengisi sensus penduduk "online'

Devisa sektor pertanian turun 2,04 persen menjadi 54,728 juta dokar AS dan industri juga turun 14,54 persen atau tinggal 535,285 juta dolar AS.

Syech menjelaskan, penurunan devisa ekspor non migas Sumut pada Januari juga dampak terjadi berkurangnya volume dan harga jual produk ekspor yang turun.

Pada Januari 2019, volume ekspor Sumut sebanyak 884.707 ton, sementara pada periode sama 2020 tinggal 581.782 ton.

Baca juga: Inflasi di Sumut didorong kenaikan harga bawang putih

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa, menyebutkan, ada kekhawatiran nilai ekspor Sumut pada 2020 akan lebih rendah dari 2019.

Kekhawatiran itu mengacu pada belum membaiknya perekonomian global dan adanya wabah Virus Corona. Virus Corona membuat transaksi perdagangan internasional tren menurun.

Pada 2019, total ekspor Sumut senilai 7,678 miliar dolar AS dengan volume 9.553.937 ton.

"Nilai ekspor yang sebesar 7,678 miliar itu turun 12,59 persen dibanding 2018," ujarnya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020