Profesi tanpa kompetensi itu adalah pepesan kosong, suaranya nyaring tapi tidak berisi. Demikian ditegaskan Ketua Umum PWI Pusat Atal Sembiring Depari sewaktu menyampaikan sambutan pada acara pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Sumut Angkatan XXX yang dilangsungkan di PIA Hotel Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (4/3).
Ditegaskan Atal, profesi wartawan dibutuhkan sampai kapan pun, karena masyarakat selalu butuh informasi. Untuk itu kemampuan wartawan harus terus ditingkatkan melalui pelatihan dan uji kompetensi dan dibarengi etika.
“Selaku Ketua Umum PWI Pusat saya menyambut baik pelaksanaan UKW ini. Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama PWI Sumut dengan Tambang Emas Martabe dan dipanitiai oleh Pokja PWI Sibolga-Tapteng yang luar biasa. Kiranya Martabe terus membuktikan perhatian dan dukungannya terhadap perkembangan wartawan atau organisasinya tanpa menghilangkan fungsi dan tugas wartawan,” tandasnya.
Baca juga: Tambang Emas Martabe targetkan 45 persen tenaga kerja wanita
Sementara itu mewakili dari pihak Tambang Emas Martabe Tim Duffy dalam sambutannya menyampaikan, apresiasi kepada PWI Pusat dan juga buat Pemkab Tapanuli Tengah. Dimana dengan adanya kerja sama antara PWI dengan Martabe dapat meningkatkan komitmen Martabe melalui pengembangan wartawan selaku mitra Tambang.
“Kami butuh dukungan dari pemangku kebijakan dan wartawan terkait program pengembangan masyarakat yang sudah kami lakukan. Dan kami ikut berkontribusi dalam acara UKW ini karena wartawan juga berkontribusi memberikan informasi kepada masyarakat tentang kami. Dan tentu kami berharap informasi yang disampaikan itu adalah informasi yang benar dan berimbang,” ujar Duffy.
Sementara itu Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk dalam arahannya menegaskan, bahwa profesi wartawan sejak dulu sampai sekarang terhormat. Hanya saja ada oknum-oknum yang mengotorinya dengan mengaku-ngaku wartawan.
“Sampai kapan pun wartawan itu dibutuhkan, karena pemerintah itu perlu dikontrol. Dan yang mengontrol itu adalah wartawan yang profesional. Saya menyambut baik diadakannya UKW ini, apalagi sampai Ketua Umum PWI Pusat sahabat baik saya Atal Sembiring hadir di acara ini. Intinya tidak mudah menjadi wartawan. Dan kepada PWI Sibolga-Tapteng yang umurnya masih seumur jagung saya berikan apresiasi yang sukses menyelenggarakan kegiatan ini. Pesan saya jangan terlampau stres mengikuti ujian ini. Jika tidak berhasil tahun ini, mudah-mudahan tahun berikutnya berhasil,” kata Wali Kota.
Ada pun tim penguji UKW Angkatan Muda ini terdiri dari Rajab Ritonga, Dedi Sahputra, M. Syahrir, dan Hermansjah. Juga turut hadir pakar hukum Dewan Pers Wina Armada Sukardi, dan Manajer Senior Tambang Martabe Katarina Siburian.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Ditegaskan Atal, profesi wartawan dibutuhkan sampai kapan pun, karena masyarakat selalu butuh informasi. Untuk itu kemampuan wartawan harus terus ditingkatkan melalui pelatihan dan uji kompetensi dan dibarengi etika.
“Selaku Ketua Umum PWI Pusat saya menyambut baik pelaksanaan UKW ini. Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama PWI Sumut dengan Tambang Emas Martabe dan dipanitiai oleh Pokja PWI Sibolga-Tapteng yang luar biasa. Kiranya Martabe terus membuktikan perhatian dan dukungannya terhadap perkembangan wartawan atau organisasinya tanpa menghilangkan fungsi dan tugas wartawan,” tandasnya.
Baca juga: Tambang Emas Martabe targetkan 45 persen tenaga kerja wanita
Sementara itu mewakili dari pihak Tambang Emas Martabe Tim Duffy dalam sambutannya menyampaikan, apresiasi kepada PWI Pusat dan juga buat Pemkab Tapanuli Tengah. Dimana dengan adanya kerja sama antara PWI dengan Martabe dapat meningkatkan komitmen Martabe melalui pengembangan wartawan selaku mitra Tambang.
“Kami butuh dukungan dari pemangku kebijakan dan wartawan terkait program pengembangan masyarakat yang sudah kami lakukan. Dan kami ikut berkontribusi dalam acara UKW ini karena wartawan juga berkontribusi memberikan informasi kepada masyarakat tentang kami. Dan tentu kami berharap informasi yang disampaikan itu adalah informasi yang benar dan berimbang,” ujar Duffy.
Sementara itu Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk dalam arahannya menegaskan, bahwa profesi wartawan sejak dulu sampai sekarang terhormat. Hanya saja ada oknum-oknum yang mengotorinya dengan mengaku-ngaku wartawan.
“Sampai kapan pun wartawan itu dibutuhkan, karena pemerintah itu perlu dikontrol. Dan yang mengontrol itu adalah wartawan yang profesional. Saya menyambut baik diadakannya UKW ini, apalagi sampai Ketua Umum PWI Pusat sahabat baik saya Atal Sembiring hadir di acara ini. Intinya tidak mudah menjadi wartawan. Dan kepada PWI Sibolga-Tapteng yang umurnya masih seumur jagung saya berikan apresiasi yang sukses menyelenggarakan kegiatan ini. Pesan saya jangan terlampau stres mengikuti ujian ini. Jika tidak berhasil tahun ini, mudah-mudahan tahun berikutnya berhasil,” kata Wali Kota.
Ada pun tim penguji UKW Angkatan Muda ini terdiri dari Rajab Ritonga, Dedi Sahputra, M. Syahrir, dan Hermansjah. Juga turut hadir pakar hukum Dewan Pers Wina Armada Sukardi, dan Manajer Senior Tambang Martabe Katarina Siburian.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020