Tim Search and Rescue (SAR) gabungan terdiri atas Rescue Kantor SAR Medan, Koramil Tanah Pinem, Polsek Tanah Pinem, dan warga setempat menemukan jasad Putra Marbun (11) yang hanyut di Sungai Renun Kabupaten Dairi.
Kepala Kantor SAR Medan Toto Mulyono, dalam keterangan tertulis diterima, Rabu, menyebutkan tim SAR gabungan mengalami kesulitan untuk mengevakuasi korban karena akses jalan yang rusak dan lokasi di bawah perbukitan, sisi kiri tebing dan kanan terdapat jurang.
Baca juga: Polres Dairi masih cari korban hanyut di Sungai Renun
Namun, menurut dia, berkat kerja keras personel di lapangan dan akhirnya korban dapat dievakuasi dan langsung melakukan serah terima kepada keluarga korban.
"Korban warga Dusun Lau Njuhar Desa Magan Molih Kabupaten Dairi ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Selasa (3/3) sekitar pukul 10.00 WIB, dan tiba di pemakaman pukul 16.30 WIB," ujarnya.
Baca juga: Polres Dairi amankan petani miliki narkotika
Pencarian korban itu, kata Mulyono, selama 5 hari dengan menggunakan perahu rafting (arung jeram) menyusuri Sungai Lau Renun hingga ke air terjun Sampuran yang berjarak sekitar lebih kurang 15 km dari lokasi kejadian.
Sebelumnya, anggota Polsek Tanah Pinem Polres Dairi masih terus melakukan pencarian dua warga yang hanyut di Sungai Renun Dusun Lau Njuhar 2 Desa Magan Molih, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Kapolres Dairi AKBP Leonardo D. Simatupang ketika dikonfirmasi, Sabtu (29/2), membenarkan dua warga Dairi hilang di Sungai Renun tersebut.
Kedua orang itu bernama Rina boru Marbun (5) penduduk Dusun Lau Njuhar 2 Desa Magan Molih, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, dan Putra Marbun (11) penduduk Dusun Lau Njuhar, Desa Magan Molih, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi.
Ia mengatakan bahwa peristiwa hanyutnya kedua korban pada hari Jumat (28/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka sedang mandi di Sungai Renun.
Pada pukul 18.00 WIB, petugas bersama warga menemukan salah seorang korban bernama Rina boru Marbun di sungai dalam keadaan meninggal dunia. Satu orang lagi korban Putra Marbun ditemukan pada hari Selasa (3/3).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Kepala Kantor SAR Medan Toto Mulyono, dalam keterangan tertulis diterima, Rabu, menyebutkan tim SAR gabungan mengalami kesulitan untuk mengevakuasi korban karena akses jalan yang rusak dan lokasi di bawah perbukitan, sisi kiri tebing dan kanan terdapat jurang.
Baca juga: Polres Dairi masih cari korban hanyut di Sungai Renun
Namun, menurut dia, berkat kerja keras personel di lapangan dan akhirnya korban dapat dievakuasi dan langsung melakukan serah terima kepada keluarga korban.
"Korban warga Dusun Lau Njuhar Desa Magan Molih Kabupaten Dairi ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Selasa (3/3) sekitar pukul 10.00 WIB, dan tiba di pemakaman pukul 16.30 WIB," ujarnya.
Baca juga: Polres Dairi amankan petani miliki narkotika
Pencarian korban itu, kata Mulyono, selama 5 hari dengan menggunakan perahu rafting (arung jeram) menyusuri Sungai Lau Renun hingga ke air terjun Sampuran yang berjarak sekitar lebih kurang 15 km dari lokasi kejadian.
Sebelumnya, anggota Polsek Tanah Pinem Polres Dairi masih terus melakukan pencarian dua warga yang hanyut di Sungai Renun Dusun Lau Njuhar 2 Desa Magan Molih, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Kapolres Dairi AKBP Leonardo D. Simatupang ketika dikonfirmasi, Sabtu (29/2), membenarkan dua warga Dairi hilang di Sungai Renun tersebut.
Kedua orang itu bernama Rina boru Marbun (5) penduduk Dusun Lau Njuhar 2 Desa Magan Molih, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, dan Putra Marbun (11) penduduk Dusun Lau Njuhar, Desa Magan Molih, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi.
Ia mengatakan bahwa peristiwa hanyutnya kedua korban pada hari Jumat (28/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka sedang mandi di Sungai Renun.
Pada pukul 18.00 WIB, petugas bersama warga menemukan salah seorang korban bernama Rina boru Marbun di sungai dalam keadaan meninggal dunia. Satu orang lagi korban Putra Marbun ditemukan pada hari Selasa (3/3).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020