Holding Perkebunan Nusantara atau juga disebut PTPN Grup yang memiliki sekitar 20 pabrik gula di seluruh Indonesia menyatakan siap untuk membantu pemerintah mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara Dwi Sutoro di Deliserdang, Selasa (25/2), mengatakan kebutuhan gula nasional untuk domestik atau untuk konsumsi sekitar 3,3 juta ton di luar kebutuhan industri dan semua pabrik gula di seluruh Indonesia memproduksi rata-rata sekitar 2,2 juta ton.

"Artinya secara desain saat ini kita memang ada hanya untuk konsumsi rumah tangga sekitar 800 ribu ton atau sekitar 30 persen dari jumlah total produksi gula nasional yakni 2,2 juta ton," katanya usai meresmikan pengoperasian pabrik gula PTPN II Sei Semayang.

Baca juga: Lima tahun tidak aktif, pabrik gula Sei Semayang kembali dioperasikan

PTPN Grup adalah perusahaan milik negara yang dituntut dalam aspek komersil dan bisnis untuk mendukung pendapatan pabrik gula yang membutuhkan perhatian secara berkesinambungan. 

Dalam pengelolaan bisnis terutama dalam aspek pemasaran produk-produk perkebunan, PTPN Grup mengutamakan efisiensi dan tentunya tidak semua dapat menjalankan enam komoditas utama yang ada di Indonesia, namun dengan tekad gula adalah salah satu dari enam komoditas utama yang harus dibantu.

Dengan kontribusi pabrik gula milik Holding Perkebunan Nusantara tentunya sedikit banyak memberikan kontribusi dari menurunkan ketergantungan impor gula minimal dalam menghemat devisa negara.

Baca juga: Harga gula pasir di Medan bergerak naik

"Kami siap memberikan swasembada gula secara nasional yang dapat memberikan dampak ekonomi bagi daerah dan negara," katanya.

Pabrik gula PTPN II Sei Semayang di Kabupaten Deliserdang kini kembali dioperasikan dan memiliki kapasitas penggilingan tebu mencapai 4.000 ton cane per day (TCD) dengan areal lahan tebu seluas 8.400 hektar yang diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan pergulaan di Indonesia.

Pewarta: Septianda Perdana

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020