Gerak cepat dari jajaran Polsek Pandan untuk membubarkan dua kubu antarpelajar yang ada di Jalan Prof. M. Hazairin, Kelurahan Sibuluan Terpadu, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, layak untuk dipuji.

Dengan kehadiran Kapolsek bersama dengan anggotanya, aksi tawuran antar siswa SMKN 3 Sibolga dengan SMK Swasta Maduma berhasil dicegah.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun ANTARA di lapangan, Jumat, menyebutkan, sekira pukul 12.00WIB, siswa dari SMKN 3 Sibolga mendatangi sekolah SMK Swasta Maduma yang jaraknya sekitar ratusan meter dari SMKN 3 Sibolga.

Baca juga: Kondisi warga Sibolga yang dikarantina dalam keadaan sehat

 Kedatangan siswa SMKN 3 itu ditengarai adanya aksi pengeroyokan terhadap salah seorang siswa SMKN 3 Sibolga, yang pelakunya diduga salah seorang oknum siswa SMK Swasta Maduma.


Baca juga: 12 tiang PLN tumbang akibat banjir yang terjadi di Tapteng
Tidak terima dengan aksi pengeroyokan yang dilakukan di objek pemandangan Hajoran itu, siswa SMKN 3 Sibolga mengajak temannya untuk mencari siswa SMK Swasta Maduma yang diduga ikut melakukan pengeroyokan terhadapnya pada hari Minggu (9/2/2020) yang lalu.

Dan sepulang sekolah Jumat siang, sekelompok siswa SMKN 3 Sibolga mendatangi SMK Swasta Maduma untuk mencari siswa yang diduga ikut melakukan pengeroyokan. Aksi lempar batu pun sempat terjadi antar siswa yang mengakibatkan satu unit mobil warga setempat tergores dan mengalami lecet.

“Mobil kantor saya lecet dan kaca belakangnya tergores karena lemparan batu,” kata Darwis Sibarani anggota Bawaslu Kota Sibolga, yang rumahnya berada di depan SMK Swasta Maduma.

Melihat kejadian itu, pihak sekolah SMK Swasta Maduma langsung menghubungi Polsek Pandan. Bersama dengan guru dari kedua sekolah, para siswa digiring mundur dan berhasil dibubarkan oleh pihak kepolisian.
 
Kapolsek Pandan Iptu Zulkarnaen saat memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi SMK Swasta Maduma, agar tidak terjadi tawuran antar pelajar, Jumat (14/2/2020). (ANTARA/Jason Gultom)
“Kita langsung bubarkan para siswa agar jangan terjadi bentrok. Berkat kerjasama yang baik atar guru kedua sekolah dan personel kita, siswa bisa kita bubarkan sehingga tidak terjadi tawuran. Bahkan beberapa siswa langsung kita evakuasi menggunakan mobil Polsek Pandan agar jangan berlama-lama di lokasi sekolah, karena memang sudah jam pulang sekolah,” terang Kapolsek Pandan Iptu di lokasi.

Ia pun menambahkan, sebagai bentuk pencegahan dan antisipasi, Kapolsek bersama anggotanya akan turun langsung ke sekolah untuk melakukan penyuluhan hukum, supaya pertikaian antar kedua oknum siswa tidak berkelanjutan lagi.

“Kami akan turun ke kedua sekolah untuk memberikan pengarahan dan penyuluhan hukum seperti kepada sekolah-sekolah yang lain,” ujar Kapolsek Pandan.

Sementara itu Kepala Sekolah SMK Swasta Maduma, Diego Sitanggang dan Kepala Sekolah SMKN 3 Sibolga melalui Wakil Kepala Sekolah Amiruddin Manik, sepakat untuk mendamaikan kedua siswa agar tidak ada lanjutan pertikaian antar sesama siswa.

“Kita sepakat untuk menyelesaikan persoalan ini agar tidak berlanjut. Karena ketika diperhadapkan tadi dengan siswa SMK Swasta Maduma yang diduga ikut mengeroyok siswa SMKN 3 Sibolga, yang bersangkutan membantah ikut melakukan pengeroyokan. Untuk itulah kami sudah sepakat untuk mendamaikan dan menyudahi kesalapahaman ini, karena yang rugi jika terjadi tawuran adalah kedua sekolah ini juga,” kata keduanya.

Hasil amatan di lokasi kedua sekolah, situasi sudah aman, dan masing-masing siswa sudah pulang. Sementara personel dari Polsek Pandan masih melakukan patroli keliling untuk tetap memantau situasi di luar lokasi sekolah.

 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020