Nilai ekspor Sumut pada tahun 2020 terancam turun lagi dari 2019 akibat gangguan ekspor ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Eropa.
"Nilai ekspor Sumut pada 2019 sendiri sudah turun dari 2018 atau menjadi 7,678 miliar dolar AS. Pada 2020 diprediksi, nilai ekspor melemah lagi," ujar pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo di Medan, Minggu.
Prediksi penurunan nilai ekspor 2020 mengacu pada gangguan ekspor ke RRT dan Eropa.
Baca juga: Nilai ekspor Sumut 2019 turun 1,106 miliar dolar AS
Ekspor ke RRT terganggu akibat adanya Virus Corona di negara itu yang membuat perdagangan terganggu.
Padahal sebagian besar produk ekspor Sumut khususnya minyak sawit di ekspor ke negara itu.
Sementara perdagangan Sumut ke Eropa juga masih terganggu.
Baca juga: Sumut ekspor domba ke Malaysia
"Penurunan nilai ekspor secara terus menerus membahayakan karena dikhawatirkan membuat neraca perdagangan Sumut menjadi defisit," ujar Wahyu yang Dosen Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Pada tahun 2019, neraca perdagangan Sumut masih surplus dengan ekspor sebesar 7,678 miliar dolar AS dan impor 4,525 miliar dolar AS.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi mengakui, pada tahun 2019, nilai ekspor Sumut turun 12,59 persen dibandingkan 2018.
Pada 2018, nilai ekspor Sumut masih bisa sebesar 8,784 miliar dolar AS dan 2019 turun tinggal 7,678 miliar dolar AS.
"Penurunan nilai ekspor antara lain didorong turunnya nilai ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya yang pasar terbesarnya antara lain ke RRT dan Uni Eropa," ujar Syech Suhaimi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Nilai ekspor Sumut pada 2019 sendiri sudah turun dari 2018 atau menjadi 7,678 miliar dolar AS. Pada 2020 diprediksi, nilai ekspor melemah lagi," ujar pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo di Medan, Minggu.
Prediksi penurunan nilai ekspor 2020 mengacu pada gangguan ekspor ke RRT dan Eropa.
Baca juga: Nilai ekspor Sumut 2019 turun 1,106 miliar dolar AS
Ekspor ke RRT terganggu akibat adanya Virus Corona di negara itu yang membuat perdagangan terganggu.
Padahal sebagian besar produk ekspor Sumut khususnya minyak sawit di ekspor ke negara itu.
Sementara perdagangan Sumut ke Eropa juga masih terganggu.
Baca juga: Sumut ekspor domba ke Malaysia
"Penurunan nilai ekspor secara terus menerus membahayakan karena dikhawatirkan membuat neraca perdagangan Sumut menjadi defisit," ujar Wahyu yang Dosen Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Pada tahun 2019, neraca perdagangan Sumut masih surplus dengan ekspor sebesar 7,678 miliar dolar AS dan impor 4,525 miliar dolar AS.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi mengakui, pada tahun 2019, nilai ekspor Sumut turun 12,59 persen dibandingkan 2018.
Pada 2018, nilai ekspor Sumut masih bisa sebesar 8,784 miliar dolar AS dan 2019 turun tinggal 7,678 miliar dolar AS.
"Penurunan nilai ekspor antara lain didorong turunnya nilai ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya yang pasar terbesarnya antara lain ke RRT dan Uni Eropa," ujar Syech Suhaimi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020