Sekitar 10 ton bangkai ikan jenis nila yang mati dan mengapung di Danau Maninjau Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat berhasil dikeluarkan tim gabungan di Agam, Jumat.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto di Lubukbasung, Jumat, mengatakan ikan itu langsung dikubur ke lokasi yang telah disediakan di Linggai, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjungraya.

"Bangkai ikan dengan berbagai ukuran itu dimasukan ke lubang yang telah disediakan, kemudian ditimbun," ujarnya.

Baca juga: Ikan di Danau Maninjau mati massal akibat angin kencang
 

Untuk mengeluarkan bangkai ikan, masyarakat menggelar gotong royong pembersihan bangkai ikan yang melibatkan staf kecamatan, perangkat wali nagari, dan wali jorong.

Ikan yang mengapung itu dimasukan ke dalam goni dan dikumpulkan ke dalam lubang yang telah disediakan.

"Udara di sekitar lokasi danau sudah tercemar bangkai ikan dan mengeluarkan bauk tidak sedap," katanya.

Ermanto menyebutkan jumlah ikan mati di Danau Maninjau mencapai 63 ton yang tersebar di Linggai Nagari Duo Koto, Kota Kaciak dan lainnya.
 

Ikan itu mati setelah angin kencang melanda daerah itu semenjak Minggu (2/2), sehingga oksigen berkurang di dasar perairan danau vulkanik itu, karena naiknya sedimen di dasar.

Dengan kondisi itu, ikan mengalami pusing dan keluar ke permukaan danau untuk mencari oksigen.

"Beberapa jam setelah pusing, ikan mati dan mengapung. Kematian ikan itu mulai terjadi pada Rabu (5/2)," tambahnya.
 

Pewarta: Altas Maulana

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020