Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan melakukan observasi sekaligus pertemuan langsung dengan tenaga kerja asing khususnya dari RRT yang bekerja di PLTA Batang Toru.
Sekretaris Daerah Tapanuli Selatan, Parulian Nasution dalam keterangannya yang diterima, Selasa (4/2), mengatakan observasi untuk mengantispasi masuknya penyebaran virus corona khususnya ke Wilayah Tapanuli Selatan.
"Kita obervasi ke lapangan pada, Rabu (29/1/2020) kemarin bersama Dinas Kesehatan dan pihak lainnya," jelasnya sembari menyatakan langkah ini guna tindaklanjut surat Menteri Kesehatan RI.
Baca juga: Seluruh WNI dari China di Natuna sehat sudah ada yang kuliah
"Menteri Kesehatan RI menyurati seluruh daerah di Indonesia termasuk Tapanuli Selatan agar dapat melakukan koordinasi bagi perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing khususnya berasal dari China," ungkapnya.
Menurut pihak manajemen PT.North Sumatera Hydro Energi (NSHE) selaku pemegang proyek PLTA, kepada rombongan Sekda saat itu, disampaikan bahwasanya ada sebanyak 44 orang jumlah tenaga kerja asing asal China berkerja di PLTA saat ini.
"Dan, ke 44 orang TKA sejak bekerja di PLTA Batang Toru sekitar awal 2019 lalu belum belum pernah kembali pulang ke negara asal mereka di Tiongkok. Artinya jauh sebelum kasus virus corona mencuat awalnya dari Provinsi Wuhan, tenaga kerja China ini sudah berada di proyek PLTA," ujarnya.
Memang, ada tiga pekerja satu masuk pimpinan NSHE Mr Ding, yang menetap di Indonesia, dan dua stafnya yang sekitar lebih kurang 40 hari lalu pulang dari RRT telah diperiksai intensif kesehatannya.
"Ketiganya telah diperiksa dokter spesialis tenaga dalam dr Niki Bakti, hasilnya termasuk hasil laboratorium tidak tidak ditemui semacam virus artinya negatif virus corona," dr Sri Khairunnisa menambahkan.
Selanjutnya seluruh tenaga kerja asing khususnya asal Tiongkok yang bekerja di PLTA Batang Toru akan terus dilakukan medical chek up hingga sampai dinyatakan bersih dari virus corona.
"Kita meminta pihak perusahaan agar mengimbau tenaga kerjanya yang misal masih ada berada di Tiongkok untuk sementara tidak memasuki site Sipirok dan Marancar sebelum betul-betul dinyatakan virus corona aman," tegas Parulian.
Dalam kesempatan ini, Pemkab melalui Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat luas termasuk karyawan PLTA agar lebih meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Seperti rutin cuci tangan pakai sabun sebelum memegang hidung, mata atau mulut.
Tips berikutnya membersihkan telapak tangan dengan alkohol 70-80 persen, menggunakan penutup hidung dan mulut, menggunakan tisu ketika mengalami batu, serta menghindari mengkonsumsi makanan binatang yang tidak wajar seperti kelelawar, katak, ular, dan jenis lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Sekretaris Daerah Tapanuli Selatan, Parulian Nasution dalam keterangannya yang diterima, Selasa (4/2), mengatakan observasi untuk mengantispasi masuknya penyebaran virus corona khususnya ke Wilayah Tapanuli Selatan.
"Kita obervasi ke lapangan pada, Rabu (29/1/2020) kemarin bersama Dinas Kesehatan dan pihak lainnya," jelasnya sembari menyatakan langkah ini guna tindaklanjut surat Menteri Kesehatan RI.
Baca juga: Seluruh WNI dari China di Natuna sehat sudah ada yang kuliah
"Menteri Kesehatan RI menyurati seluruh daerah di Indonesia termasuk Tapanuli Selatan agar dapat melakukan koordinasi bagi perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing khususnya berasal dari China," ungkapnya.
Menurut pihak manajemen PT.North Sumatera Hydro Energi (NSHE) selaku pemegang proyek PLTA, kepada rombongan Sekda saat itu, disampaikan bahwasanya ada sebanyak 44 orang jumlah tenaga kerja asing asal China berkerja di PLTA saat ini.
"Dan, ke 44 orang TKA sejak bekerja di PLTA Batang Toru sekitar awal 2019 lalu belum belum pernah kembali pulang ke negara asal mereka di Tiongkok. Artinya jauh sebelum kasus virus corona mencuat awalnya dari Provinsi Wuhan, tenaga kerja China ini sudah berada di proyek PLTA," ujarnya.
Memang, ada tiga pekerja satu masuk pimpinan NSHE Mr Ding, yang menetap di Indonesia, dan dua stafnya yang sekitar lebih kurang 40 hari lalu pulang dari RRT telah diperiksai intensif kesehatannya.
"Ketiganya telah diperiksa dokter spesialis tenaga dalam dr Niki Bakti, hasilnya termasuk hasil laboratorium tidak tidak ditemui semacam virus artinya negatif virus corona," dr Sri Khairunnisa menambahkan.
Selanjutnya seluruh tenaga kerja asing khususnya asal Tiongkok yang bekerja di PLTA Batang Toru akan terus dilakukan medical chek up hingga sampai dinyatakan bersih dari virus corona.
"Kita meminta pihak perusahaan agar mengimbau tenaga kerjanya yang misal masih ada berada di Tiongkok untuk sementara tidak memasuki site Sipirok dan Marancar sebelum betul-betul dinyatakan virus corona aman," tegas Parulian.
Dalam kesempatan ini, Pemkab melalui Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat luas termasuk karyawan PLTA agar lebih meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Seperti rutin cuci tangan pakai sabun sebelum memegang hidung, mata atau mulut.
Tips berikutnya membersihkan telapak tangan dengan alkohol 70-80 persen, menggunakan penutup hidung dan mulut, menggunakan tisu ketika mengalami batu, serta menghindari mengkonsumsi makanan binatang yang tidak wajar seperti kelelawar, katak, ular, dan jenis lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020