Kredit perbankan di Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) pada 2019 tumbuh  4,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau mencapai Rp423,83 triliun.

"Pertumbuhan kredit didorong oleh naiknya kredit investasi sebesar 10, 13 persen," ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR) 5, Sumbagut, Yusup Ansori di Medan, Selasa, pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Provinsi Sumut Tahun 2020 yang juga dihadiri Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah.

Menurut dia, penyaluran kredit yang masih bertumbuh itu semakin menggembirakan karena diiringi risiko kredit yang terkendali dengan rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,76 persen.

Baca juga: BI Sibolga serahkan bantuan uang tunai dan sembako bagi korban kebakaran

Apalagi Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh positif sebesar 6,97 persen atau menjadi sebesar Rp456,95 trilliun.

"Dengan perkembangan kredit dan DPK tersebut, kinerja intermediasi perbankan masih terjaga di level yang cukup tinggi dengan rasio Loan To Deposit Ratio (LDR) sebesar 92,75 persen," ujarnya.

Baca juga: BI Sumut dorong peningkatan kerja sama Toba Smart Card

OJK Sumbagut terus berupaya mendorong peningkatan kredit perbankan, meski saat ini, penyaluran kredit di perbankan Sumbagut termasuk terbesar di luar Pulau Jawa.

Anggota Dewan Komisioner OJK, Tirta Segara menyebutkan, pada 2020, OJK menargetkan penyaluran kredit perbankan bisa mencapai 11 persen plus minus 1 persen.

Diprediksi target itu bisa tercapai karena perbankan juga sudah membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan penyaluran kredit tumbuh 10 persen.

Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah menegaskan, bahwa dukungan perbankan untuk memenuhi kebutuhan kredit pengusaha masih sangat dibutuhkan.

Bukan hanya untuk pengusaha besar dan menengah, tetapi juga usaha mikro dan kecil.

"Kredit dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut yang rata - rata di atas angka nasional," ujarnya.



 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020