Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan pihaknya sudah mengoptimalkan persiapan pesawat A-330 Batik Air, dan sejumlah kru pesawat, yang akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengevakuasi WNI dari Wuhan, China, Sabtu ini.
Menurut Edward di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu, prosedur evakuasi WNI melalui penerbangan sudah sesuai koordinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Perhubungan dan sejumlah instansi terkait lainnya.
Seluruh kru pesawat yang berjumlah sembilan orang awak kabin akan mengenakan pakaian khusus selama penerbangan untuk mengantisipasi gangguan kesehatan termasuk potensi tertular oleh virus Corona dari Wuhan. Jumlah kru tersebut, belum termasuk personel dari tim pilot.
Baca juga: Pemkab Natuna tolak WNI dari Wuhan diisolasi di Natuna
Selain itu, lanjut Edward, pesawat rakitan Airbus ini juga memiliki fasilitas penyaring udara yang bisa mencegah virus apapun termasuk bakteri, hingga virus korona untuk masuk ke pesawat.
Setelah proses evakuasi selesai, seluruh kru akan menjalani observasi kesehatan. Pesawat yang telah digunakan juga akan dibersihkan dan tidak digunakan selama 14 hari.
"Pesawat ini dibersihkan, akan diberi disinfektan dan proses sterilisasi sekaligus perawatan dan dinyatakan bersih. Kru akan dimonitor, dan kalau mereka kembali, dipastikan bekerja tidak terbawa apapun," katanya.
Baca juga: WNI dari Wuhan akan jalani protokol kesehatan di Natuna
Baca juga: Virus Corona akibatkan industri pariwisata-kuliner merugi hampir Rp2 triliun
Edward menjelaskan penerbangan ke Wuhan pada Sabtu ini merupakan misi kemanusiaan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub juga sudah memastikan proses evakuasi melalui penerbangan ini sudah berjalan sesuai standar operasional.
Total tim evakuasi berjumlah 42 orang yang terdiri atas unsur Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, TNI dan kru pesawat Batik Air.
Jumlah WNI yang akan dievakuasi dari Wuhan adalah 245 orang di tambah lima orang tim pendahulu (advance) dari pemerintah Indonesia. Sehingga total terdapat 250 WNI yang akan dievakuasi dengan pesawat Batik Air.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Menurut Edward di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu, prosedur evakuasi WNI melalui penerbangan sudah sesuai koordinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Perhubungan dan sejumlah instansi terkait lainnya.
Seluruh kru pesawat yang berjumlah sembilan orang awak kabin akan mengenakan pakaian khusus selama penerbangan untuk mengantisipasi gangguan kesehatan termasuk potensi tertular oleh virus Corona dari Wuhan. Jumlah kru tersebut, belum termasuk personel dari tim pilot.
Baca juga: Pemkab Natuna tolak WNI dari Wuhan diisolasi di Natuna
Selain itu, lanjut Edward, pesawat rakitan Airbus ini juga memiliki fasilitas penyaring udara yang bisa mencegah virus apapun termasuk bakteri, hingga virus korona untuk masuk ke pesawat.
Setelah proses evakuasi selesai, seluruh kru akan menjalani observasi kesehatan. Pesawat yang telah digunakan juga akan dibersihkan dan tidak digunakan selama 14 hari.
"Pesawat ini dibersihkan, akan diberi disinfektan dan proses sterilisasi sekaligus perawatan dan dinyatakan bersih. Kru akan dimonitor, dan kalau mereka kembali, dipastikan bekerja tidak terbawa apapun," katanya.
Baca juga: WNI dari Wuhan akan jalani protokol kesehatan di Natuna
Baca juga: Virus Corona akibatkan industri pariwisata-kuliner merugi hampir Rp2 triliun
Edward menjelaskan penerbangan ke Wuhan pada Sabtu ini merupakan misi kemanusiaan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub juga sudah memastikan proses evakuasi melalui penerbangan ini sudah berjalan sesuai standar operasional.
Total tim evakuasi berjumlah 42 orang yang terdiri atas unsur Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, TNI dan kru pesawat Batik Air.
Jumlah WNI yang akan dievakuasi dari Wuhan adalah 245 orang di tambah lima orang tim pendahulu (advance) dari pemerintah Indonesia. Sehingga total terdapat 250 WNI yang akan dievakuasi dengan pesawat Batik Air.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020