Tim gabungan Polda Sumut dan Basarnas masih melakukan pencarian seorang warga Lubuk Pakam yang menjadi korban tenggelam saat berenang di Danau Linting yang berada di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, Kabupaten Deliserdang, yang terjadi pada Rabu (1/1), dan sampai kini belum ditemukan.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Danau Linting Sabar Barus di Deliserdang, Kamis (2/1) mengatakan korban yang bernama Anto adalah seorang wisatawan lokal bersama keluarga yang mengunjungi objek wisata Danau Linting pada saat liburan tahun baru dan saat ini tim sedang melakukan proses pencarian.
"Tim gabungan polisi dan SAR saat ini turun langsung menggunakan perahu karet dan peralatan lengkap untuk mencari korban tenggelam di danau yang tidak terukur ini," katanya.
Baca juga: Warga Lubuk Pakam tenggelam saat berenang di Danau Linting
Awalnya, korban Anto (46) berenang di sekitaran Danau Linting dan diduga korban tidak terlalu mahir berenang sehingga tenggelam dan tidak terlihat lagi di permukaan air namun belum ditemukan sampai saat ini.
Ia menambahkan untuk sementara ini, daerah objek wisata Danau Linting tidak ditutup dan masih terbuka untuk pengunjung.
"Belum ada perintah dari pemerintah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Deliserdang untuk ditutup terkait peristiwa korban tenggelam," kata dia.
Sabar menjelaskan, bahwa di kawasan itu sudah dilakukan imbauan berulang kali mengenai mandi maupun berenang di tengah danau karena sampai ini kedalamannya belum diketahui dan diukur secara pasti.
"Ini sudah korban tenggelam yang kelima sejak tahun 2017," tambahnya.
Sementara itu, petugas gabungan Polda Sumut, SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deliserdang hingga saat ini masih terus melakukan upaya pencarian korban tenggelam.
Danau Linting adalah danau vulkanik di karenakan air danau Linting mengandung belerang yang dapat berubah warna hijau dan biru serta berjarak sekitar 70 kilometer dari Medan dan memerlukan waktu sekitar 2 hingga 3 jam.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Ketua Kelompok Sadar Wisata Danau Linting Sabar Barus di Deliserdang, Kamis (2/1) mengatakan korban yang bernama Anto adalah seorang wisatawan lokal bersama keluarga yang mengunjungi objek wisata Danau Linting pada saat liburan tahun baru dan saat ini tim sedang melakukan proses pencarian.
"Tim gabungan polisi dan SAR saat ini turun langsung menggunakan perahu karet dan peralatan lengkap untuk mencari korban tenggelam di danau yang tidak terukur ini," katanya.
Baca juga: Warga Lubuk Pakam tenggelam saat berenang di Danau Linting
Awalnya, korban Anto (46) berenang di sekitaran Danau Linting dan diduga korban tidak terlalu mahir berenang sehingga tenggelam dan tidak terlihat lagi di permukaan air namun belum ditemukan sampai saat ini.
Ia menambahkan untuk sementara ini, daerah objek wisata Danau Linting tidak ditutup dan masih terbuka untuk pengunjung.
"Belum ada perintah dari pemerintah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Deliserdang untuk ditutup terkait peristiwa korban tenggelam," kata dia.
Sabar menjelaskan, bahwa di kawasan itu sudah dilakukan imbauan berulang kali mengenai mandi maupun berenang di tengah danau karena sampai ini kedalamannya belum diketahui dan diukur secara pasti.
"Ini sudah korban tenggelam yang kelima sejak tahun 2017," tambahnya.
Sementara itu, petugas gabungan Polda Sumut, SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deliserdang hingga saat ini masih terus melakukan upaya pencarian korban tenggelam.
Danau Linting adalah danau vulkanik di karenakan air danau Linting mengandung belerang yang dapat berubah warna hijau dan biru serta berjarak sekitar 70 kilometer dari Medan dan memerlukan waktu sekitar 2 hingga 3 jam.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020