Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memasang tiga kamera jebak untuk memantau pergerakan harimau sumatera yang memangsa ternak warga di Cumateh, Jorong Sungai Jariang, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

"Tiga camera trap (kamera jebak) itu kami pasang di tiga lokasi ditemukan jejak kaki atau lokasi pergerakan harimau pada Sabtu (28/12)," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Sumatera Barat Khairi Ramadhan didampingi Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam Ade Putra di Lubukbasung, Minggu.

Ketiga kamera itu, menurut dia, dipasang hingga tiga hari ke depan untuk mencari tahu keberadaan harimau sumatera yang memangsa anak sapi milik Wismardi (54).

Baca juga: Lagi, warga Muara Enim tewas diduga akibat diserang harimau

Baca juga: Serangan harimau di Muara Enim hanya berjarak 100 meter dari pemukiman

Setelah berhasil mengetahui keberadaan harimau itu, menurut dia, BKSDA akan memasang perangkap untuk menangkap satwa liar tersebut kemudian memindahkannya ke habitat asal.

"Setelah tertangkap akan kita lepas ke habitatnya agar tidak ada korban selanjutnya," kata Khairi.

Anak sapi milik Wismardi diterkam harimau pada Rabu sore (25/12), saat digembalakan bersama sembilan sapi lainnya di kawasan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Cumateh. Wismardi kemudian melapor ke kepolisian dan BKSDA karena menemukan jejak kaki satwa yang diduga harimau.

 

Pewarta: Altas Maulana/Yusrizal

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019