Untuk meningkatkan daya tarik wisata di kawasan titik nol peradaban Islam Indonesia di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) sepakat menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah untuk mendirikan Observatorium Ilmu Falak (OIF) dalam waktu dekat.

"Kita akan membuka cabang Observatorium Ilmu Falak di Barus Kabupaten Tapanuli Tengah dengan lahan seluas dua hektar, bertujuan untuk mendukung kawasan pusat peradaban titik nol Islam Indonesia," kata Rektor UMSU Dr Agussani MAP di sela berlangsungnya pengamatan gerhana matahari di Medan, Kamis (26/12).  

Ia menambahkan kerja sama itu tentu dapat mendukung kegiatan pemerintah daerah dalam mempelajari ilmu astronomi benda langit dan mempromosikan potensi pusat peradaban Islam Indonesia.  

"OIF ini sangat penting bagi UMSU karena sampai saat ini kami telah mencapai akreditasi A karena sudah diakui oleh pemerintah bahwa pusat keunggulan UMSU salah satunya adalah OIF," katanya. 

OIF merupakan sebagai pusat pengamatan dan pemantauan benda-benda astronomi yang memiliki fasilitas alat teleskop dan binokuler canggih.

Selain itu, UMSU juga akan mengembangkan kader-kader di bidang astronomi dan ilmu falak berkualitas dengan membuka program studi dalam mendukung bidang keilmuan pengamatan benda langit dan peradaban Islam. 

Sebelumnya pada 24 Maret 2017 Presiden Joko Widodo meresmikan Tugu Titik Nol Pusat Peradaban Islam di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara bukti bahwa Barus merupakan kota sejarah Islam pertama dan tertua di Indonesia yang sudah dikenal oleh peradaban dunia karena rempahnya sejak abad ke 6 masehi.
 

Pewarta: Septianda Perdana

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019