Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, ke depan fokus pada pengentasan stunting, sehingga nantinya diharapkan tidak ada lagi anak yang mengalami gangguan pada pertumbuhannya.

Wakil Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya di Perbaungan, Kamis, mengatakan, pemkab sukses melampaui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dalam hal penurunan kemiskinan menjadi 7,90 persen dari target awal 8,4 persen.

Menyusul keberhasilan tersebut, maka ke depan Pemkab Serdang Bedagai menambah fokus untuk mengentaskan stunting.Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah usia lima tahun.

Baca juga: Serdang Bedagai raih penghargaan Peduli HAM 2019

Stunting mengganggu pertumbuhan fisik dan otak anak. Secara fisik anak stunting memiliki tinggi badan di bawah standar pertumbuhan anak normal seusianya.

Ia juga menyebut salah satu target yang tertuang dalam 21 raihan RPJMD kabupaten Serdang Bedagai tahun 2016-2021 adalah menurunkan persentase stunting dari 28 persen menjadi 27,20 pada tahun 2021.

Walapun sampai tahun 2020 Serdang Bedagai gai belum menjadi daerah lokus stunting, namun angka 28 persen itu terbilang cukup tinggi.

Kalau diumpamakan jika ada 10 anak maka hampir 3 orang dari mereka itu mengiudap stunting. Untuk mengatasi stunting ia punya saran terutama kepada petugas program Keluarga Harapan (PKH).

"Untuk para petugas PKH, jika para petugas telah mendapatkan laporan dari desa, diharapkan petugas dapat turun ke lapangan untuk memastikan kebenaran dari data yang diperoleh. Kita yang harus mengawasi penyaluran bantuan kepada masyarakat," katanya.

Kepada Bidan Desa juga diajak untuk selalu mengecek dan mendata jumlah ibu hamil yang ada di zona tugas masing-masing.

"Dengan tersedianya data jumlah ibu hamil tentu akan mempermudah dalam mengetahui asupan gizi yang diberikan, kapan seorang ibu tersebut akan melahirkan serta pertolongan apa yang harus dilakukan," katanya.
 

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019