Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengisyaratkan dia mungkin berkuasa setelah tahun 2020, hanya empat hari setelah dia berjanji akan memberi jalan bagi penggantinya Anwar Ibrahim.
Saat ditanya di Doha Forum di Qatar apakah ia akan mengundurkan diri pada tahun 2020, perdana menteri tertua di dunia itu mengatakan ia ingin menyelesaikan masalah-masalah yang ditinggalkan oleh pemerintahan sebelumnya sebelum mundur.
"Saya berjanji akan mundur manakala saya sudah selesaikan masalah-masalah besar yang telah ditinggalkan pemerintahan sebelumnya. Saya janji akan mundur dan memberikan kepemimpinan kepada seorang calon yang disetujui koalisi," kata dia.
Baca juga: Rencana Mahathir serahkan jabatan PM ke Anwar Ibrahim tuai pujian
Mahathir (94) tidak mengatakan kapan ia berniat tak duduk lagi di kursi kekuasaan.
Pada Selasa (10/12), ia berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar, kendati tersiar tuduhan serangan seksual baru terhadapnya, dan ia tidak siap melakukan hal itu setelah konferensi tingkat tinggi kekuatan-kekuatan anggota APEC yang akan dituanrumahi Malaysia pada tahun 2020.
Ketika ditanya apakah Anwar orang terbaik untuk menggantikannya sebagai perdana menteri dan apakah akan mendukungnya, Mahathir mengatakan ia tak bisa menjamin siapa yang akan menjadi orang terbaik karena pengalaman-pengalaman buruk masa lalu.
Baca juga: Jokowi dan Mahathir sepakat bersatu hadapi diskriminasi sawit Uni Eropa
"Saya sudah sebutkan pengganti-pengganti saya dan kemudian mereka mengambil alih dan melakukan hal-hal yang berbeda."
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Saat ditanya di Doha Forum di Qatar apakah ia akan mengundurkan diri pada tahun 2020, perdana menteri tertua di dunia itu mengatakan ia ingin menyelesaikan masalah-masalah yang ditinggalkan oleh pemerintahan sebelumnya sebelum mundur.
"Saya berjanji akan mundur manakala saya sudah selesaikan masalah-masalah besar yang telah ditinggalkan pemerintahan sebelumnya. Saya janji akan mundur dan memberikan kepemimpinan kepada seorang calon yang disetujui koalisi," kata dia.
Baca juga: Rencana Mahathir serahkan jabatan PM ke Anwar Ibrahim tuai pujian
Mahathir (94) tidak mengatakan kapan ia berniat tak duduk lagi di kursi kekuasaan.
Pada Selasa (10/12), ia berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar, kendati tersiar tuduhan serangan seksual baru terhadapnya, dan ia tidak siap melakukan hal itu setelah konferensi tingkat tinggi kekuatan-kekuatan anggota APEC yang akan dituanrumahi Malaysia pada tahun 2020.
Ketika ditanya apakah Anwar orang terbaik untuk menggantikannya sebagai perdana menteri dan apakah akan mendukungnya, Mahathir mengatakan ia tak bisa menjamin siapa yang akan menjadi orang terbaik karena pengalaman-pengalaman buruk masa lalu.
Baca juga: Jokowi dan Mahathir sepakat bersatu hadapi diskriminasi sawit Uni Eropa
"Saya sudah sebutkan pengganti-pengganti saya dan kemudian mereka mengambil alih dan melakukan hal-hal yang berbeda."
Mahathir secara tak terduga terpilih sebagai ketua pemerintahan koalisi tahun 2018. Di dalam koalisi tersebut partai yang dipimpin Anwar adalah yang terbesar. Anwar sudah dua kali dihukum karena dakwaan terpisah - sodomi dan korupsi. Dia mengatakan dakwaan tersebut bermotif politik.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019