Kabupaten Batubara, Sumut semakin diminati investor sebagai tempat investasi yang ditandai dengan daerah itu pada tahun 2019 menjadi penanaman modal terbesar kedua setelah Kota Medan.

"Realisasi PMA di Batubara senilai Rp518,72 miliar dan PMDN senilai Rp2,59 triliun," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumut, Arif Tri Nugroho di Medan, Jumat.

Batubara menjadi daerah kedua terbesar investasi PMA dan PMDN setelah Kota Medan dengan PMA Rp1,91 triliun dan PMDN senilai Rp3,49 triliun.

Baca juga: Mulai Desember, KAI Sumut layani naik-turun penumpang di tiga stasiun

"Keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara menjadi salah satu daya tarik bagi investor," ujarnya.

Apalagi Pelabuhan Kualatanjung itu memiliki konektivitas dengan Kawasan Ekonomi Khusus Seimangkei.

Sejak infrastruktur khususnya sejak pelabuhan itu semakin bagus, Batubara terus diincar sebagai tempat investasi bahkan mengalahkan Deliserdang yang pernah menjadi tempat investasi pavorit.

Baca juga: KAI Sumut ubah jadwal perjalanan kereta api

Investasi PMA Deliserdang tahun 2019 berada di peringkat 5 dengan total investasi Rp308,89 miliar, sedangkan untuk realisasi PMDN sebesar Rp1,84 triliun dan berada di peringkat 4.

Arif mengakui, berdasarkan sektor, realisasi investasi PMA tertinggi di Sumut berasal dari sektor jasa, listrik, gas dan air. Kemudian sektor industri makanan, perkebunan dan industri kimia.

Adapun realisasi investasi PMDN berasal dari sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi, pertanian tanaman pangan, listrik, gas dan air, dan industri kertas.

Realisasi investasi PMA dan PMDN di Sumut secara total hingga triwulan III 2019 sudah mencapai Rp18, 78 triliun.

Investasi di Sumut terus naik dengan target investasi yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal di 2019 sebesar Rp33, 91 triliun.


 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019