Seekor orangutan Sumatera (Pongo abelii) ditemukan dengan kondisi kritis di Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan. Sebanyak 24 peluru senapan angin ditemukan bersarang di tubuhnya.
Baca juga: BBKSDA: Orangutan terancam punah
Baca juga: Ternyata! Orangutan Tapanuli suka buah durian
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Saat ini orangutan berusia sekitar 25 tahun yang diberi nama Paguh ini menjalani perawatan intensif di Stasiun Karantina Orangutan Batu Mbelin Sibolangit, Sumatera Utara, yang dikelola YEYEL-SOCP.
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto, dikonfirmasi dari Medan, Kamis, mengatakan bahwa Paguh ditemukan pertama kali oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Aceh saat berpatroli.
Baca juga: Orangutan kelaparan rusak kebun nanas warga
Baca juga: Orangutan kelaparan rusak kebun nanas warga
"Saat sedang patroli, petugas mendapat ada orangutan terluka, yang kemudian langsung berkoordinasi dengan Orangutan Information Centre (OIC) untuk pengecekan. Setelah di cek, betul ada satu individu orangutan yang terluka," katanya.
Agus menyebutkan, peristiwa penembakan liar terhadap orangutan ini bukan yang pertama kali. Untuk kasus kali ini, ia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Sampai saat ini masih proses mencari keterangan. Karena saat orangutan ditemukan, posisinya berada di kebun masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Populasi orang utan di Aceh kian menyusut
Baca juga: Populasi orang utan di Aceh kian menyusut
Sementara itu, Dokter Hewan YEL-SOCP drh Meuthya Sr menjelaskan dari hasil X-Ray ditemukan 24 peluru di tubuh Paguh. Dengan rincian 16 di bagian kepala, 4 di bagian kaki dan tangan, 3 di bagian panggul dan 1 di bagian perut.
"Perawatan intensif akan terus kami berikan kepada Paguh sampai kondisinya benar-benar membaik," katanya.
Baca juga: BBKSDA: Orangutan terancam punah
Baca juga: Ternyata! Orangutan Tapanuli suka buah durian
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019