Penertiban pedagang kali lima (PKL) di Kota Padangsidimpuan berjalan humanis dan tidak ada tindakan arogansi kepada pedagang.

"Penertiban yang katanya arogan dan tidak humanis itu salah, melalui media ini saya tegaskan, penertiban dari awal hingga sekarang masuk hari ketiga berjalan dengan humanis," kata Kasatpol PP Kota Padangsidimpuan Arbiuddin Harahap, Jumat.

Ia mengatakan penertiban PKL yang menggunakan badan jalan yang sekarang ini adalah bagian dari mempercantik wajah dan memperindah Kota Padangsidimpuan, katanya.

"Pro kontra itu biasa terjadi, seperti di beberapa kabupaten kota dalam penataan, kan ada perubahan tujuannya. Pemerintah pasti memikirkan yang terbaik untuk masyarakatnya, intinya setiap tindakan tidak perlu emosional dan arogansi," katanya.

Terpisah Asisten III Pemkot Padangsidimpuan Hamdan Sukri Siregar menjelaskan kepada pedagang bahwa pemerintah terbuka untuk dialog dan diskusi.

"Sebelum penertiban, kami sudah berulang kali menggelar dialog dengan pedagang yang menggelar lapak dagangannya di badan jalan. Sehingga dasar untuk bentrokan tidak ada," katanya.

Kemudian tempat untuk relokasi juga sudah disiapkan untuk sejumlah pedagang yang di Jalan Thamrin.

Informasi terkini ada 158 pedagang akan diarahkan ke Pasar Sakumpal Bonang, 150 di Pasar Ucok Kodok, dan 78 di Pasar Pajak Batu dan Pasar Saroha Padangmatinggi.

"Jadi tidak benar pemerintah ingin mematikan perekonomian masyarakat dan pedagang, intinya ingin menata yang ada untuk lebih baik," katanya.

Baca juga: Penertiban PKL di Padangsidimpuan dapat dukungan masyarakat

Baca juga: Razia PKL di Padangsidimpuan berjalan aman dan damai
 

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019