Pemerintah Kabupaten Samosir membentuk tim Unit Reaksi Cepat (URC) dalam upaya menanggulangi virus African Swine Fever (ASF/demam babi Afrika) dan Hog Cholera.
Kadis Pertanian Samosir, Victor Sitinjak pada rapat koordinasi penanggulangan penyebaran virus, Selasa (19/11), mengatakan, pihaknya telah menyusun kerangka kerja praktis untuk dilaksanakan tim URC di setiap kecamatan.
Baca juga: 178 babi di Samosir mati diserang virus ASF dan Hog Cholera
Sementara tim URC itu terdiri dari unsur TNI, Polri, organisasi perangkat daerah, dan para camat se-Kabupaten Samosir.
Dijadwalkan, Rabu (20/11), Tim Posko Pangururan melaksanakan pengawasan ternak babi dari luar Samosir yang masuk ke Onan Pangururan.
Harapannya, kegiatan ini mendapatkan data lapangan secara nyata dan mengantisipasi hal-hal teknis di lapangan.
"Kordinasi lintas sektoral secara terpadu diperlukan untuk berhasilnya penanggulangan penyebaran virus ASF dan Hog Cholera ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Kadis Pertanian Samosir, Victor Sitinjak pada rapat koordinasi penanggulangan penyebaran virus, Selasa (19/11), mengatakan, pihaknya telah menyusun kerangka kerja praktis untuk dilaksanakan tim URC di setiap kecamatan.
Baca juga: 178 babi di Samosir mati diserang virus ASF dan Hog Cholera
Sementara tim URC itu terdiri dari unsur TNI, Polri, organisasi perangkat daerah, dan para camat se-Kabupaten Samosir.
Dijadwalkan, Rabu (20/11), Tim Posko Pangururan melaksanakan pengawasan ternak babi dari luar Samosir yang masuk ke Onan Pangururan.
Harapannya, kegiatan ini mendapatkan data lapangan secara nyata dan mengantisipasi hal-hal teknis di lapangan.
"Kordinasi lintas sektoral secara terpadu diperlukan untuk berhasilnya penanggulangan penyebaran virus ASF dan Hog Cholera ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019