Badan Pusat Statistik Sumatera Utara terus memperkuat konsolidasi dengan pihak terkait untuk menyukseskan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 yang dimulai Februari tahun depan untutk sistim online.

"Konsolidasi kali ini dengan jajaran BPS kabupaten/kota di Sumut setelah sebelumnya juga dilakukan dengan pihak lain," ujar Kepala Bagian Tata Usaha BPS Sumut, Ramlan di Medan, Selasa.

Dia mengatakan itu usai pembukaan acara Rapat Teknis Daerah Persiapan Sensus Penduduk 2020 di Medan.

Dia menjelaskan, sensus yang digelar 10 tahun sekali, tahun ini diawali dengan cara online dan dilanjutkan dengan cara langsung.

"Untuk online diharapkan bisa mencapai 20 persen dari total responden warga Sumut," katanya.

Adapun sensus secara manual atau "door to door" baru akan dimulai bulan Juli,” ujar Ramlan.

Menurut Ramlan, ada 21 pertanyaan yang akan diajukan dalam Sensus Penduduk 2020.

"Konsolidasi termasuk di kalangan internal sangat penting untuk mengetahui pasti dan menyeragamkan tahapan - tahapan Sensus Pendusuk," katanya.

"Semua petugas di BPS harus mempunyai kesepahaman dalam pelaksanaan sensus agar hasilnya maksimal," katanya.

Di Sensus Penduduk 2020, akan terlihat apakah selama 10 tahun terakhir ada perkembangan yang signifikan berdasarkan pembangunan khususnya di pembanguan kependudukan.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumut, Agus Tripriyono, mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, mengatakan,Pemprov Sumut mendukung satu data Indonesia.

Data akurat, katanya, penting agar pembangunan tepat sasaran.

"Pemprov Sumut mendukung penuh Sensus Penduduk 2020 dengan satu data yang berkualitas," katanya.
 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019