Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Padangsidimpuan menggelar forum diskusi dengan tajuk "Ngobrol Investasi" bersama Kepala Bursa Efek Indonesia Medan, Muhammad Pintor Nasution di Marcoffee, Kota Padangsidimpuan, Minggu.

Ketua HIPMI Kota Padangsidimpuan, Muhammad Iqbal Harahap, mengatakan ngobrol investasi itu bermaksud menggali potensi-potensi investasi alternatif lain di Kota Padangsidimpuan dan daerah sekitarnya, dalam hal permodalan atau membangun usaha-usaha kecil menengah.

Pada diskusi itu Kepala BEI Medan Pintor Nasution menawarkan crowdfunding sebagai alternatif permodalan bagi kelompok usaha. 

Crowdfunding ini merupakan modal secara urunan dan berbasis teknologi digital, baik dari secara individu maupun kelompok.

Dengan kata lain, usaha yang membutuhkan permodalan membentuk badan usaha berbentuk PT dengan minimal 10 usaha dengan aset tidak lebih dari Rp30 miliar.

Dari kelompok ini kemudian melakukan penggalangan dana, menerbitkan saham, dengan equity crowdfunding. Maksimal dengan besaran Rp 10 Miliar.

"Bukan penawaran umum, bukan perusahaan publik seperti yang ada di bursa. Tapi usaha ini tetap harus terdaftar di OJK, juga ada KSEI (Kutodian, pencatat perdagangan pasar modal)," katanya.

Untuk pemodal, jika penghasilannya di bawah Rp 500 Juta, saham yang ditawarkan tidak bisa lebih 5 persen dari total penghasilan. Jika lebih dari Rp 500 Juta, total saham yang ditawarkan maksimal 10 persen dari penghasilannya. 



 

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019