Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara Azhar Harahap mengatakan sebanyak 4.682 ekor babi mati di daerah itu mati diduga terjangkit virus hog cholera.
 
"Virus hog cholera menyerang 4.682 ekor ternak babi di Sumut dan itu tersebar di 11 kabupaten/kota,” katanya di Medan, Kamis (7/11).
 
Menyikapi hal tersebut, pihaknya telah mengambil langkah-langkah yaitu salah satunya langsung turun ke kabupaten/kota yang terkena wabah, melakukan monitoring sekaligus pengambilan sampel. 
 
"Kita juga memberikan vaksin pada ternak yang masih sehat," ujarnya. 

Baca juga: Temuan puluhan bangkai babi, Dinkes Medan belum pastikan dampak bagi kesehatan
 
Selain itu, katanya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga telah mengeluarkan surat edaran kepada bupati dan wali kota untuk menekan wabah ini, yakni dengan tidak membuang bangkai babi yang terinfeksi hog cholera sembarangan.
 
“Untuk hog cholera ini tidak berbahaya pada masyarakat dan penularannya hanya dari babi ke babi. Tidak menular ke ternak lain dan manusia. Bahkan dikonsumsi manusia juga tidak ada masalah,” jelasnya.
 
Adapun sebelas kabupaten/kota tersebut yakni Deliserdang, Humbang Hasundutan, Dairi, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.

Baca juga: Pemkot belum terima laporan kematian ternak babi di Padangsidimpuan

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019