Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan mobil polisi lalu lintas yang sedang menjalankan tugas pengaturan di jalan raya dan ambulans yang membawa orang harus diberi prioritas oleh masyarakat.
"Masyarakat juga harus dapat memaklumi tugas yang sedang dilaksanakan petugas kepolisian lalu lintas, begitu juga sopir yang membawa orang sakit di dalam mobil ambulans tersebut," kata Andrianto usai pemaparan kasus pencurian dengan kekerasan, di Mapolda Sumut, Senin.
Mobil polisi lalu lintas, menurut dia, bertugas mengatur kemacetan di jalan raya, sehingga pengendara mobil maupun sepeda motor, bisa tertib, dan berjalan dengan lancar, serta tidak mengalami kendala.
Baca juga: Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi: Polisi dan sopir ambulans sudah berdamai
"Sedangkan mobil ambulans membawa orang yang sedang sakit dan perlu mendapat pertolongan secepatnya.Ini adalah menyangkut tugas kemanusiaan," ujar jenderal bintang dua itu.
Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Tebingtinggi AKP S Siagian menegaskan sudah terjadi perdamaian antara personel unit lantas Brigadir UM Pasaribu dengan sopir ambulans Rumah Sakit Pamela, Zulfan pada Sabtu siang.
"Jadi, tidak ada masalah lagi setelah sebelumnya ada salah pengertian atau miskomunikasi," ujarnya saat dikonfirmasi mengenai kasus bertengkarnya aparat kepolisian dan sopir ambulans di Tebingtinggi.
Dia menjelaskan, pertengkaran terjadi pada Sabtu pekan lalu sekitar pukul 12.00 WIB. Ketika itu, personel unit lantas Brigadir UM Pasaribu sedang mengatur lalu lintas di persimpangan Jalan KF Tandean, Tebingtinggi.
Saat itu, lalu lintas padat karena anak sekolah sedang pulang sekolah.
Pada saat arus lalu lintas padat itu, mobil ambulans dengan pengemudi Zulfan meminta jalan dengan menghidupkan sirene.
Petugas UM Pasaribu meminta sopir untuk bersabar, namun Zulfan tetap ingin melaju dengan alasan membawa pasien.
Keduanya akhirnya bertengkar dan bahkan sempat adu fisik seperti yang terekam dalam video yang beredar.
"Kedua belah pihak telah dimintai keterangannya terkait peristiwa tersebut dan kini juga sudah berdamai melalui jalur musyawarah di Polres Tebingtinggi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Masyarakat juga harus dapat memaklumi tugas yang sedang dilaksanakan petugas kepolisian lalu lintas, begitu juga sopir yang membawa orang sakit di dalam mobil ambulans tersebut," kata Andrianto usai pemaparan kasus pencurian dengan kekerasan, di Mapolda Sumut, Senin.
Mobil polisi lalu lintas, menurut dia, bertugas mengatur kemacetan di jalan raya, sehingga pengendara mobil maupun sepeda motor, bisa tertib, dan berjalan dengan lancar, serta tidak mengalami kendala.
Baca juga: Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi: Polisi dan sopir ambulans sudah berdamai
"Sedangkan mobil ambulans membawa orang yang sedang sakit dan perlu mendapat pertolongan secepatnya.Ini adalah menyangkut tugas kemanusiaan," ujar jenderal bintang dua itu.
Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Tebingtinggi AKP S Siagian menegaskan sudah terjadi perdamaian antara personel unit lantas Brigadir UM Pasaribu dengan sopir ambulans Rumah Sakit Pamela, Zulfan pada Sabtu siang.
"Jadi, tidak ada masalah lagi setelah sebelumnya ada salah pengertian atau miskomunikasi," ujarnya saat dikonfirmasi mengenai kasus bertengkarnya aparat kepolisian dan sopir ambulans di Tebingtinggi.
Dia menjelaskan, pertengkaran terjadi pada Sabtu pekan lalu sekitar pukul 12.00 WIB. Ketika itu, personel unit lantas Brigadir UM Pasaribu sedang mengatur lalu lintas di persimpangan Jalan KF Tandean, Tebingtinggi.
Saat itu, lalu lintas padat karena anak sekolah sedang pulang sekolah.
Pada saat arus lalu lintas padat itu, mobil ambulans dengan pengemudi Zulfan meminta jalan dengan menghidupkan sirene.
Petugas UM Pasaribu meminta sopir untuk bersabar, namun Zulfan tetap ingin melaju dengan alasan membawa pasien.
Keduanya akhirnya bertengkar dan bahkan sempat adu fisik seperti yang terekam dalam video yang beredar.
"Kedua belah pihak telah dimintai keterangannya terkait peristiwa tersebut dan kini juga sudah berdamai melalui jalur musyawarah di Polres Tebingtinggi," ujarnya.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019