Polisi Resor Nias melakukan penyelidikan terkait tewasnya karyawan PT PLN Area Nias, Sumatera Utara, Mangatas Gultom (33) yang mayatnya ditemukan mengapung di perairan Aceh Singkil.
"Kita sedang menyelidiki tewasnya Mangatas Gultom yang ditemukan tewas mengapung di perairan Aceh Singkil,," ungkap Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan, SIK, MH, Kamis.
Ia mengatakan setelah mayat korban diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkari Medan, Polisi Daerah Sumatera Utara melimpahkan penanganan kasus tersebut kepada Polres Nias.
Baca juga: Terkait kematian Mangatas Gultom, ini penjelasan pihak kapal
Baca juga: Dinilai ada kejanggalan, jasad Mangatas Gultom akan diautopsi di Medan
"Biasanya hasil autopsi keluar lebih sebulan, namun kita telah meminta pihak rumah sakit mengeluarkan hasil autopsi lebih cepat," terangnya.
Hasil autopsi telah dicocokkan dengan hasil interogasi, dan hasil video CCTV korban saat berada di atas kapal.
"Jika korban tewas karena dianiaya, pasti ada terlihat keributan di atas kapal, kecuali korban melompat sendiri dari atas kapal," jelasnya.
Mayat korban bisa ditemukan mengapung di perairan Aceh Singkil, menurut dia, karena terbawa arus angin.
Baca juga: Mangatas Gultom Manajer PLN Nias ditemukan tewas terapung di Aceh Singkil
"Sudah beberapa kali kejadian kapal yang kehabisan minyak di perairan antara Sibolga dan Gunungsitoli ditemukan di perairan Aceh Singkil akibat terbawa arus," tuturnya.
Dia memberitahu, sesuai hasil penyelidikan sementara, sebelum naik ke kapal pada pukul 20.00 WIB tanggal 2 Oktober, korban masih berada di kantor dan tidak ada tanda tanda akan berangkat.
Korban kemudian diketahui berada di atas kapal dan berangkat dari hasil CCTV kapal pada pukul 22.00 WIB.
Korban juga sejak bertugas di PT PLN Area Nias ruang lingkup pergerakannya hanya antara kantor dan rumah dinas dimana korban tinggal.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Kita sedang menyelidiki tewasnya Mangatas Gultom yang ditemukan tewas mengapung di perairan Aceh Singkil,," ungkap Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan, SIK, MH, Kamis.
Ia mengatakan setelah mayat korban diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkari Medan, Polisi Daerah Sumatera Utara melimpahkan penanganan kasus tersebut kepada Polres Nias.
Baca juga: Terkait kematian Mangatas Gultom, ini penjelasan pihak kapal
Baca juga: Dinilai ada kejanggalan, jasad Mangatas Gultom akan diautopsi di Medan
"Biasanya hasil autopsi keluar lebih sebulan, namun kita telah meminta pihak rumah sakit mengeluarkan hasil autopsi lebih cepat," terangnya.
Hasil autopsi telah dicocokkan dengan hasil interogasi, dan hasil video CCTV korban saat berada di atas kapal.
"Jika korban tewas karena dianiaya, pasti ada terlihat keributan di atas kapal, kecuali korban melompat sendiri dari atas kapal," jelasnya.
Mayat korban bisa ditemukan mengapung di perairan Aceh Singkil, menurut dia, karena terbawa arus angin.
Baca juga: Mangatas Gultom Manajer PLN Nias ditemukan tewas terapung di Aceh Singkil
"Sudah beberapa kali kejadian kapal yang kehabisan minyak di perairan antara Sibolga dan Gunungsitoli ditemukan di perairan Aceh Singkil akibat terbawa arus," tuturnya.
Dia memberitahu, sesuai hasil penyelidikan sementara, sebelum naik ke kapal pada pukul 20.00 WIB tanggal 2 Oktober, korban masih berada di kantor dan tidak ada tanda tanda akan berangkat.
Korban kemudian diketahui berada di atas kapal dan berangkat dari hasil CCTV kapal pada pukul 22.00 WIB.
Korban juga sejak bertugas di PT PLN Area Nias ruang lingkup pergerakannya hanya antara kantor dan rumah dinas dimana korban tinggal.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019