Pihak kapal angkutan penumpang rute Gunungsitoli-Sibolgamemberikan penjelasan terkait kematian Mangatas Gultom (33) yang jasadnya ditemukan terapung di perairan Aceh Singgkil padaSenin (14/10).
Nama korban terdaftar di manifes kapal Wira Victoria ruteGunungstoli-Sibolga tanggal 2 Oktober 2019.
Heriyon Marbun selaku pihak manajemen kapal Wira Victoria yang dikonfirmasi ANTARA mengatakan, pihaknya tidak mau berspekulasi terkait kematian korban.
"Memang benar nama korban ada di manifes kapal kami, dan apa penyebab kematian korban biarlah pihak kepolisian yang mengusutnya, karena kasus ini sudah dilaporkan pihak keluarga korban ke Polres Nias. Dan kami tidak mau berandai-andai terkait hal itu karena ini menyangkut nyawa manusia," kataMarbun, Selasa (15/10) malam.
Baca juga: Mangatas Gultom pegawai PLN sudah sepekan hilang
Baca juga: Mangatas Gultom Manajer PLN Nias ditemukan tewas terapung di Aceh Singkil
Ditanya terkait rekaman CCTV yang menunjukkan saat korban berada dalam kapal Wira Victoria, Heriyon menyarankan agar dikonfirmasi saja ke pihak Polres Nias.
"Saya lagi dalam perjalanan menuju Sibolga dari Aceh Singkil usai melihat korban dan keluarganya sebagai bentuk rasa kemanusiaan. Pihak keluarga juga tadi mengatakan jika ada yang konfirmasi terkait peristiwa itu agar ditanyakan langsung ke polisi. Jadi kami selaku pihak kapal tidak mau berspekulasi terkait hal itu, biarlah pihak kepolisan yang bekerja," jawabnya.
Dijelaskan Heriyon, pihaknya siap membantu pihak kepolisan dan keluarga untuk dimintai informasi, karena memang korban (Mangatas) terdaftar di manifes kapal.
Hanya saja bagaimana peristiwa itu bisa terjadi, itu sudah menjadi ranah polisi untuk menyelidikinya.
Baca juga: Manajer UP3 PLN Nias: Kami sangat terpukul atas kematian Mangatas Gultom
Baca juga: Dinilai ada kejanggalan, jasad Mangatas Gultom akan diautopsi di Medan
"Kita yakin dengan alat canggih yang dimiliki polisi bisa melacak dimana keberadaan terakhir korban melalui nomor ponselnya. Kami selaku pihak kapal koperatif dan siap membantu keluarga korban sesuai dengan kemampuan kami," tambahnya.
Pascahilangnya korban, kata Marbun, pihaknya langsung berkoordinasi dengan KSOP yang ada di Natal, Mentawai dan juga Aceh, untuk berbagi informasi. Demikian juga dengan pihak keluarga selalu berkoordinasi.
"Kami fasilitasi dan dampingi keluarga korban untuk mencari informasi. Bahkan Rabu (16/10) ini saya diminta abang korban datang ke Medan. Artinya kami dari pihak kapal koperatif dan siap membantu semampu kami," tandasnya.
Kematian Mangatas Gultom mendapat simpatik dari masyarakat dan juga warganet. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya postingan dan dukungan agar penyebab kematian korban dapat terungkap.
Sebagaimana informasi dari abang korban, Waldeman Gultom, jasadadiknya akan diautopsi di Medan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Nama korban terdaftar di manifes kapal Wira Victoria ruteGunungstoli-Sibolga tanggal 2 Oktober 2019.
Heriyon Marbun selaku pihak manajemen kapal Wira Victoria yang dikonfirmasi ANTARA mengatakan, pihaknya tidak mau berspekulasi terkait kematian korban.
"Memang benar nama korban ada di manifes kapal kami, dan apa penyebab kematian korban biarlah pihak kepolisian yang mengusutnya, karena kasus ini sudah dilaporkan pihak keluarga korban ke Polres Nias. Dan kami tidak mau berandai-andai terkait hal itu karena ini menyangkut nyawa manusia," kataMarbun, Selasa (15/10) malam.
Baca juga: Mangatas Gultom pegawai PLN sudah sepekan hilang
Baca juga: Mangatas Gultom Manajer PLN Nias ditemukan tewas terapung di Aceh Singkil
Ditanya terkait rekaman CCTV yang menunjukkan saat korban berada dalam kapal Wira Victoria, Heriyon menyarankan agar dikonfirmasi saja ke pihak Polres Nias.
"Saya lagi dalam perjalanan menuju Sibolga dari Aceh Singkil usai melihat korban dan keluarganya sebagai bentuk rasa kemanusiaan. Pihak keluarga juga tadi mengatakan jika ada yang konfirmasi terkait peristiwa itu agar ditanyakan langsung ke polisi. Jadi kami selaku pihak kapal tidak mau berspekulasi terkait hal itu, biarlah pihak kepolisan yang bekerja," jawabnya.
Dijelaskan Heriyon, pihaknya siap membantu pihak kepolisan dan keluarga untuk dimintai informasi, karena memang korban (Mangatas) terdaftar di manifes kapal.
Hanya saja bagaimana peristiwa itu bisa terjadi, itu sudah menjadi ranah polisi untuk menyelidikinya.
Baca juga: Manajer UP3 PLN Nias: Kami sangat terpukul atas kematian Mangatas Gultom
Baca juga: Dinilai ada kejanggalan, jasad Mangatas Gultom akan diautopsi di Medan
"Kita yakin dengan alat canggih yang dimiliki polisi bisa melacak dimana keberadaan terakhir korban melalui nomor ponselnya. Kami selaku pihak kapal koperatif dan siap membantu keluarga korban sesuai dengan kemampuan kami," tambahnya.
Pascahilangnya korban, kata Marbun, pihaknya langsung berkoordinasi dengan KSOP yang ada di Natal, Mentawai dan juga Aceh, untuk berbagi informasi. Demikian juga dengan pihak keluarga selalu berkoordinasi.
"Kami fasilitasi dan dampingi keluarga korban untuk mencari informasi. Bahkan Rabu (16/10) ini saya diminta abang korban datang ke Medan. Artinya kami dari pihak kapal koperatif dan siap membantu semampu kami," tandasnya.
Kematian Mangatas Gultom mendapat simpatik dari masyarakat dan juga warganet. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya postingan dan dukungan agar penyebab kematian korban dapat terungkap.
Sebagaimana informasi dari abang korban, Waldeman Gultom, jasadadiknya akan diautopsi di Medan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019