Sejumlah warga yang tinggal di Bantaran Sungai Batang Ayumi dihantui ketakutan jika hujan deras berjam-jam yang melanda Kota Padangsidimpuan karena di khawatirkan akan menyebabkan banjir yang mengancam keselamatan mereka.
Kepada ANTARA, Senin (21/10) pagi, Mardalena Nasutiond (26) warga yang tinggal di bantaran Sungai Batang Ayumi, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, beserta masyarakat lainnya mengaku dihantui ketakutan jika air Sungai Batang Ayumi naik hingga masuk ke rumah mereka.
"Jujur takut, kejadian tahun 2017 masih menyisakan duka kepada masyarakat di sini, karena di tahun itu, air Sungai Batang Ayumi menghancurkan dan membanjiri rumah yang ada di pinggiran sungai itu," katanya.
Ada juga kekhawatiran masyarakat , pagi dini hari hujan deras dari pukul 00.00 WIB hingga 03.00 WIB, Senin (21/10) mengakibatkan air sungai naik, sementara ada tanggul penahan air tidak tuntas dikerjakan.
"Tanggul penahan yang sedang dibangun ini sangat membuat kami cemas, sebab dinding tersebut sudah roboh tidak lagi kuat menahan gerusan air yang ada jika air sungai naik," katanya.
Sementara itu, Syaiful Bahri Batubara, menerangkan di bantaran Sungai Batang Ayumi, Kampung melayu, Kamcar dihuni 15 kepala keluarga (KK) yang resah jika air sungai naik seperti sekarang ini.
Mereka sudah dua malam tidak bisa tidur nyenyak diakibatkan naiknya air sungai, dua malam belakang ini tidur pagi terus hingga hujan reda.
"Kepada pihak terkait, masyarakat meminta tolong agar nyawa keluarga yang bertempat tinggal disini lebih diperhatikan, takut terjadi apa-apa tinggal jasad yang tersisa jika tidak ada pemberitahuan dini, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Kepada ANTARA, Senin (21/10) pagi, Mardalena Nasutiond (26) warga yang tinggal di bantaran Sungai Batang Ayumi, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, beserta masyarakat lainnya mengaku dihantui ketakutan jika air Sungai Batang Ayumi naik hingga masuk ke rumah mereka.
"Jujur takut, kejadian tahun 2017 masih menyisakan duka kepada masyarakat di sini, karena di tahun itu, air Sungai Batang Ayumi menghancurkan dan membanjiri rumah yang ada di pinggiran sungai itu," katanya.
Ada juga kekhawatiran masyarakat , pagi dini hari hujan deras dari pukul 00.00 WIB hingga 03.00 WIB, Senin (21/10) mengakibatkan air sungai naik, sementara ada tanggul penahan air tidak tuntas dikerjakan.
"Tanggul penahan yang sedang dibangun ini sangat membuat kami cemas, sebab dinding tersebut sudah roboh tidak lagi kuat menahan gerusan air yang ada jika air sungai naik," katanya.
Sementara itu, Syaiful Bahri Batubara, menerangkan di bantaran Sungai Batang Ayumi, Kampung melayu, Kamcar dihuni 15 kepala keluarga (KK) yang resah jika air sungai naik seperti sekarang ini.
Mereka sudah dua malam tidak bisa tidur nyenyak diakibatkan naiknya air sungai, dua malam belakang ini tidur pagi terus hingga hujan reda.
"Kepada pihak terkait, masyarakat meminta tolong agar nyawa keluarga yang bertempat tinggal disini lebih diperhatikan, takut terjadi apa-apa tinggal jasad yang tersisa jika tidak ada pemberitahuan dini, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019