Terkait kematian Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan juga Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Golfrid Siregar, pihak RSUP Adam Malik mengatakan yang bersangkutan sempat dioperasi karena mengalami pendarahan di bagian kepala. 
 
Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy, Senin (7/10), mengatakan, setelah sempat diperiksa dan ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD), ternyata pasien statusnya emergency dan harus segera dilakukan operasi.
 
"Saat tiba, kondisi pasien sudah tidak sadarkan diri, dan pendarahan di bagian kepala yang cukup hebat," katanya saat dikonfirmasi ANTARA.
 
Pascaoperasi, lanjutnya, pasien dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Pascabedah, namun kondisinyq tetap tidak sadarkan diri.

Mengenai apa penyebab kematian Golfrid Siregar, Rosario mengatakan karena faktor pendarahan di bagian kepala.
 
"Dari hasil pemeriksaan dokter, yang memberatkan ya karena itu, karena benturan di bagian kepala sehingga mengakibatkan pendarahan yang cukup hebat," jelasnya.
 
Baca juga: Ditemukan dengan luka di kepala, aktivis Walhi Sumut Golfrid Siregar meninggal dunia

Diberitakan sebelumnya, Golfrid Siregar  menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Minggu (6/10).

Pihak Kepolisian menyatakan Golfrid menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
 
Namun Walhi Sumut menilai banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa almarhum Golfrid. Walhi Sumut juga meminta pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
 

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019