Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, akan menjadi salah satu daerah masterplan pengelolaan sampah oleh Swedish Energy Agency dan Bisnis Sweden.

Bupati Serdang Bedagai, Soekirman di Seirampah, Sabtu, mengatakan pihaknya memberikan apresiasi atas dipilihnya Serdang Bedagai sebagai salah satu bagian dari masterplan pengelolaan sampah oleh Swedish Energy Agency dan Bisnis Sweden.

Saat ini, tambahnya sampah plastik sangat mengkhawatirkan.

Ia mengaku setiap hari melihat jalanan, sungai hingga bendungan penuh dengan sampah plastik serta bekas popok bayi yang sulit didaur ulang sehingga memenuhi sungai serta parit yang dapat mencemari sungai, juga merusak keindahan sungai itu sendiri.

"Saat ini kita tengah dalam kondisi darurat sampah khususnya plastik," ujarnya.

Beberapa upaya dari Pemkab Serdang Bedagai dengan mencanangkan Gerappah (Gerakan Pelajar Peduli Sampah) dan Gema Losari (Gerakan Masyarakat Membuat Lobang Sampah Sendiri)

Faktor yang paling utama penyebab masih belum efektifnya program penanggulangan sampah tersebut hingga saat adalah kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam menyikapi permasalahan sampah.

"Kami mendukung penerapan master plan pengelolaan sampah, sehingga nantinya permasalahan sampah dapat ditanggulangi bersama," katanya.

Sebelumnya perwakilan Swedish Energy Agdncy Paul Westin mengutarakan bahwa bisnis Sweden Organisasi Employment, concern dalam bidang pelestarian alam dan penanggulangan masalah sampah.

Negara Swedia memiliki long story dengan pemerintah Indonesia, tahun 2017 sempat ada MOU tentang energi namun tidak ditindaklanjuti.

Saat ini, lanjut Paul Westin Sumut tidak memiliki masterplan pengelolaan sampah untuk tingkat provinsi.

Untuk itu Swedish Energy Agency bersama Bisnis Sweden memberikan support penyediaan master plan pengelolaan sampah namun belum untuk keseluruhan termasuk Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo).

Akan ada penambahan berdasarkan pertimbangan beberapa aspek sehingga Kabupaten Sergai menjadi termasuk didalamnya.

Hal ini disebabkan Serdang Bedagai secara jarak lebih dekat dibandingkan Karo serta memiliki potensi pengelolaan sampah yang dianggap potensial.

"Selain memiliki kepala daerah yang yang tanggap dan peduli sampah, juga beberapa gerakan bersama yang telah dilaksanakan dan cukup dianggap signifikan dalam mendukung pelestarian alam melalui penanggulangan masalah sampah," jelasnya.
 

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019