Sejumlah pelanggan PDAM Tirtanadi Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan mengeluh akibat jaringan air sudah sepekan tidak mengalir alias mati.

Salah satu warga yang mengeluh Diva Arya Buana Pasaribu, penduduk Banjar Tikus atau Lingkungan II Pasar Sipirok. Kepada Antara, Kamis (19/9) dia menyatakan kecewa atas pelayanan PDAM Tirtandai.

Soalnya untuk mandi cuci dan kakus dalam sepakan terakhir terpaksa saling berdesakan dengan warga lain  ke kamar mandi masjid-masjid yang ada disekitar wilayah itu.

"Selain kamar mandi masjid, warga harus rela pergi ke sumber air panas untuk bisa mandi," katanya sembari mengaku kesulitan saat ketika hendak BAB (Buang Air Besar) di tengah malam hari.

Kondisi yang dirasakan Diva sama seperti yang dirasakan M.Ridho Rasyid Siregar, mantan Kepling Lingkungan II Pasar Sipirok, dan Isnut Siregar Warga Penduduk Kampoung Subur Lingkungan II Pasar Sipirok.

Baik Diva, Ridho dan Isnut berharap air PDAM Sipirok ini dapat segera lancar mengalir agar masyarakat khususnya di daerah Lingkungan II Pasar Sipirok tidak lagi kewalahan mengahdapi kondisi kebutuhan air sehari- hari.

Untuk kebutuhan air minum warga terpaksa mengambil air menggunakan ember maupun jirigen dari sumber air yang ada di masjid-masjid.

Pihak PDAM Tirtanadi bidang produksi jaringan, Malintang Harahap dihubungi Antara, Kamis tidak memungkiri matinya sejumlah jaringan air PDAM di Sipirok disebabkan sejumlah hal.

"Pertama akibat sejumlah titik saluran air PDAM mengalami kerusakan akibat digerogoti binatang-binatang seperti kepiting-kepiting yang ukurannya kecil," jelasnya.

Selain itu kata dia faktor cuaca yang musim kemarau mengakibatkan debit air berkurang sehingga berdampak kepada  jaringan PDAM yang kurang mencukupi.

"Namun yang jelasnya pusat sudah menyetujui dalam dua tiga hari kedepan saluran air PDAM ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya, agar air kembali lancar," jelasnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019