Asap dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau meluas hingga ke Kota Tanjungbalai dan mengakibatkan mata perih serta mengancam saluran pernapasan sehingga Dinas Kesehatan (Dinkes) memberikan masker kepada warga.

Kegiatan bagi-bagi masker gratis kepada warga pengendara yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman (bundaran PLN) Tanjungbalai itu melibatkan puluhan pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, berlangsung Rabu (18/9).

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, Tuah Manurung, mengatakan, berbagi masker itu merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan warga dari gangguan saluran pernapasan akibat menghirup asap. 

Ia juga mengimbau agar masyarakat mengurangi aktifitas di luar rumah. Namun jika terpaksa harus keluar rumah, sebaiknya menggunakan masker.

Menurut Tuah, jika kondisi Kota Tanjungbalai masih diselimuti asap akibat karhutla di Riau itu, maka pihaknya akan terus memberikan masker kepada masyarakat demi mencegah gangguan kesehatan seperti iritasi lokal pada selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan.

"Gangguan serupa juga dapat terjadi pada mata, keluhan gatal, peradangan dan Inpeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA", ujar Tuah Manurung.

Ia menambahkan, akibat ketidakseimbangan daya tahan tubuh, pola bakteri atau virus penyebab penyakit dan buruknya lingkungan akibat asap dapat menyebabkan terjadinya ISPA yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam.

"ISPA sangat mudah menular dan bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak dan lansia. Kebanyakan ISPA disebabkan asap, namun dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus," ujarnya.

Baca juga: 1.313 titik panas karhutla terdeteksi di Sumatera

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019