Keluarga besar Universitas Sumatera Utara berduka atas meninggalnya dua orang mahasiswa dari perguruan tinggi negeri itu, Antoni Marbun dan Bonano Napitupulu dalam musibah yang terjadi di lokasi wisata Tuan Tapa, Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (23/8) sekitar pukul 11.00 WIB.
"Kedua mahasiswa itu merupakan mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah lulus skripsi dan tinggal menunggu wisuda," kata Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu,SH, melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, di Medan, Minggu.
Ia mendoakan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran oleh Tuan Yang Maha Kuasa dan menerima musibah ini.
"USU akan segera memproses penerbitan ijazah sarjana kedua mahasiswa yang telah lulus ujian skripsi tersebut, dan akan diserahkan nantinya kepada kedua orang tuanya pada saat Wisuda Lulusan USU tanggal 6-7 September 2019," ujar Runtung.
Baca juga: Cuaca ekstrem ganggu pencarian mahasiswa USU yang hilang di perairan Aceh Selatan
Rektor menyebutkan, menurut informasi dari Pimpinan Fakultas Kehutanan USU, bahwa Antoni Marbun dan Bonano Napitupulu berangkat ke Tapak Tuan atas inisiatif sendiri yang mendapat tugas dari perusahaan Surveyor Indonesia untuk melakukan survey.
Sebelumnya, Antoni Marbun (22), seorang mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara, ditemukan meninggal dunia setelah dihempas ombak dan tenggelam di lokasi wisata Tuan Tapa, Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (23/8) siang sekitar pukul 11.00 WIB.
Pemuda kelahiran Humbang Hasundutan, Sumatera Utara itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa berada tidak jauh dari lokasi korban berswafoto dengan rekannya.
Baca juga: Mahasiswa USU tewas dihempas ombak saat selfie di Aceh Selatan
Sedangkan seorang rekannya bernama Bonano Yogi Napitupulu (21) seorang mahasiswa asal Abepura, Jayapura, Provinsi Papua hingga Jumat petang masih hilang dan belum ditemukan.
"Informasi yang kami terima, kedua korban jatuh ke dalam laut karena dihempas ombak saat sedang berswafoto," kata Koordinator SAR Pos Meulaboh, Aceh Barat, Dwi Hetno kepada ANTARA.
Kedua korban sebelumnya berwisata di tebing tapak Tuanku Tapa, dan saat sedang berada di lokasi dan berswafoto, tiba-tiba ombak besar datang ke arah mereka sehingga kemudian mereka terseret ke arah laut.
Sejumlah rekan korban yang melihat kejadian tersebut berusaha memberitahukan kejadian ini kepada warga sekitar, dan akhirnya dilaporkan ke tim reaksi cepat (TRC) BPBD Aceh Selatan dan SAR Pos Meulaboh untuk dilakukan pencarian.
Namun, korban Antoni Marbun akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa tidak jauh dari lokasi kejadian, sehingga jasadnya di bawa ke rumah sakit setempat untuk dilakukan visum et repertum.
Sedangkan seorang rekan korban asal Papua, bernama Bonano Yogi Napitupulu hingga Jumat malam masih terus dicari.
"Saat ini keluarga korban Antoni Marbun sedang berada dalam perjalanan menuju ke Aceh Selatan dari Sumatera Utara," kata Dwi Hetno menambahkan.
Baca juga: USU peringkat 13 klasterisasi perguruan tinggi di Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Kedua mahasiswa itu merupakan mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah lulus skripsi dan tinggal menunggu wisuda," kata Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu,SH, melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, di Medan, Minggu.
Ia mendoakan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran oleh Tuan Yang Maha Kuasa dan menerima musibah ini.
"USU akan segera memproses penerbitan ijazah sarjana kedua mahasiswa yang telah lulus ujian skripsi tersebut, dan akan diserahkan nantinya kepada kedua orang tuanya pada saat Wisuda Lulusan USU tanggal 6-7 September 2019," ujar Runtung.
Baca juga: Cuaca ekstrem ganggu pencarian mahasiswa USU yang hilang di perairan Aceh Selatan
Rektor menyebutkan, menurut informasi dari Pimpinan Fakultas Kehutanan USU, bahwa Antoni Marbun dan Bonano Napitupulu berangkat ke Tapak Tuan atas inisiatif sendiri yang mendapat tugas dari perusahaan Surveyor Indonesia untuk melakukan survey.
Sebelumnya, Antoni Marbun (22), seorang mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara, ditemukan meninggal dunia setelah dihempas ombak dan tenggelam di lokasi wisata Tuan Tapa, Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (23/8) siang sekitar pukul 11.00 WIB.
Pemuda kelahiran Humbang Hasundutan, Sumatera Utara itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa berada tidak jauh dari lokasi korban berswafoto dengan rekannya.
Baca juga: Mahasiswa USU tewas dihempas ombak saat selfie di Aceh Selatan
Sedangkan seorang rekannya bernama Bonano Yogi Napitupulu (21) seorang mahasiswa asal Abepura, Jayapura, Provinsi Papua hingga Jumat petang masih hilang dan belum ditemukan.
"Informasi yang kami terima, kedua korban jatuh ke dalam laut karena dihempas ombak saat sedang berswafoto," kata Koordinator SAR Pos Meulaboh, Aceh Barat, Dwi Hetno kepada ANTARA.
Kedua korban sebelumnya berwisata di tebing tapak Tuanku Tapa, dan saat sedang berada di lokasi dan berswafoto, tiba-tiba ombak besar datang ke arah mereka sehingga kemudian mereka terseret ke arah laut.
Sejumlah rekan korban yang melihat kejadian tersebut berusaha memberitahukan kejadian ini kepada warga sekitar, dan akhirnya dilaporkan ke tim reaksi cepat (TRC) BPBD Aceh Selatan dan SAR Pos Meulaboh untuk dilakukan pencarian.
Namun, korban Antoni Marbun akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa tidak jauh dari lokasi kejadian, sehingga jasadnya di bawa ke rumah sakit setempat untuk dilakukan visum et repertum.
Sedangkan seorang rekan korban asal Papua, bernama Bonano Yogi Napitupulu hingga Jumat malam masih terus dicari.
"Saat ini keluarga korban Antoni Marbun sedang berada dalam perjalanan menuju ke Aceh Selatan dari Sumatera Utara," kata Dwi Hetno menambahkan.
Baca juga: USU peringkat 13 klasterisasi perguruan tinggi di Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019