PDAM Tirta Kualo dan UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization) Asia Pacific akan menjalin kerja sama untuk melakukan penelitian sumber dan ketahanan air (water security) di Kota Tanjungbalai.
Hal itu terungkap dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan PDAM Tirta Kualo di Hotel Grand Singgie daerah setempat, dihadiri Wali Kota Tanjungbalai, H.Muhammad Syahrial dan Ketua DPRD, H.Maralelo Siregar, Jumat (23/8).
Wali Kota Tanjungbalai, H.Muhammad Syahrial menyatakan bahwa Pemkot menyambut baik dilakukannya penelitan terhadap air baku untuk menjamin ketersediaan air bersih yang higienis bagi masyarakat.
"Dengan penelitian yang dialakukan UNIESCO dan USU ini nanti, kita berharap kedepannya ketersediaan air bersih yang dibutuhkan masyarakat Tanjungbalai bisa terpenuhi," katanya dihadapan peserta FGD itu.
Direktur PDAM Tirta Kualo, Rury Prihatini Lubis menjelaskan, kerja sama penelitian air tersebut akan dilakukan pihak Universitas Sumatera Utara bersama UNESCO dalam mendorong upaya Pemkot Tanjungbalai (PDAM Tirta Kualo) terkait penyediaan air bersih bersih.
"Dengan penelitian terhadap air baku yang dilakukan USU dan UNESCO nantinya kita berharap kebutuhan air bersih dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat bisa terwujud," katanya.
Selain itu, kata Rury, hasil penelitian terhadap sumber air baku dari Sungai Silau yang selama ini diproduksi PDAM Tirta Kualo akan menjadi salah satu rekomendasi untuk mendukung master plan PDAM kedepannya.
Sementara Direktur and Representative UNESCO, Shahbaz Khan mengatakan, persoalan ketersediaan air bersih tidak hanya menjadi masalah serius di Indonesia, sejumlah negara juga mengalami hal yang sama.
Karena itu, UNESCO sudah melakukan studi dibanyak negara termasuk di sejumlah wilayah di Indonesia terkait sumber-sumber air yang bisa atau layak diolah menjadi air bersih yang higenis untuk dikonsumsi.
“Mata air atau seumber air merupakan suatu hal yang penting bagi penduduk, bila tidak dijaga, maka akan menjadi masalah untuk mendapatkan air bersih yang dibutuhkan masyarakat,”
Sesuai catatan, saat ini PDAM Tirta Kualo Kota Tanjungbalai memiliki sebanyak 22.137 pelanggan sambungan rumah, sedangkan produksi air dari 6 WTP yang ada hanya 340 liter per detik.
Idealnya, untuk mencukupi kebutuhan air 22.137 pelanggan tersebut, PDAM memerlukan produksi air sebanyak 414 liter per detik.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Hal itu terungkap dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan PDAM Tirta Kualo di Hotel Grand Singgie daerah setempat, dihadiri Wali Kota Tanjungbalai, H.Muhammad Syahrial dan Ketua DPRD, H.Maralelo Siregar, Jumat (23/8).
Wali Kota Tanjungbalai, H.Muhammad Syahrial menyatakan bahwa Pemkot menyambut baik dilakukannya penelitan terhadap air baku untuk menjamin ketersediaan air bersih yang higienis bagi masyarakat.
"Dengan penelitian yang dialakukan UNIESCO dan USU ini nanti, kita berharap kedepannya ketersediaan air bersih yang dibutuhkan masyarakat Tanjungbalai bisa terpenuhi," katanya dihadapan peserta FGD itu.
Direktur PDAM Tirta Kualo, Rury Prihatini Lubis menjelaskan, kerja sama penelitian air tersebut akan dilakukan pihak Universitas Sumatera Utara bersama UNESCO dalam mendorong upaya Pemkot Tanjungbalai (PDAM Tirta Kualo) terkait penyediaan air bersih bersih.
"Dengan penelitian terhadap air baku yang dilakukan USU dan UNESCO nantinya kita berharap kebutuhan air bersih dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat bisa terwujud," katanya.
Selain itu, kata Rury, hasil penelitian terhadap sumber air baku dari Sungai Silau yang selama ini diproduksi PDAM Tirta Kualo akan menjadi salah satu rekomendasi untuk mendukung master plan PDAM kedepannya.
Sementara Direktur and Representative UNESCO, Shahbaz Khan mengatakan, persoalan ketersediaan air bersih tidak hanya menjadi masalah serius di Indonesia, sejumlah negara juga mengalami hal yang sama.
Karena itu, UNESCO sudah melakukan studi dibanyak negara termasuk di sejumlah wilayah di Indonesia terkait sumber-sumber air yang bisa atau layak diolah menjadi air bersih yang higenis untuk dikonsumsi.
“Mata air atau seumber air merupakan suatu hal yang penting bagi penduduk, bila tidak dijaga, maka akan menjadi masalah untuk mendapatkan air bersih yang dibutuhkan masyarakat,”
Sesuai catatan, saat ini PDAM Tirta Kualo Kota Tanjungbalai memiliki sebanyak 22.137 pelanggan sambungan rumah, sedangkan produksi air dari 6 WTP yang ada hanya 340 liter per detik.
Idealnya, untuk mencukupi kebutuhan air 22.137 pelanggan tersebut, PDAM memerlukan produksi air sebanyak 414 liter per detik.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019