Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan memperkenalkan budidaya bawang merah dan lada perdu kepada masyarakat Entikong yang tinggal di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.

Yang diperkenalkan mahasiswa semester VI Polbangtan lewat Praktik Kerja Lapangan (PKL) II membuat demplot bawang merah dan lada perdu yang belum 'dikenal' masyarakat daerah itu.

Soalnya menurut Agustinus Agus (koordinator BPP sekaligus penyuluh Desa Naken) bahwasanya masyarakat petani Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat tak pernah menanam bawang merah dengan luasan skala usaha terkecuali menanamnya di polybag, pun selalu gagal atau tidak tumbuh.

Hasil identifikasi potensi wilayah dan anjangsana memang menjadi sebuah tantangan buat mahasiswa pendamping Polbangtan untuk memberhasilkanya.

Disamping untuk memotivasi petani Entikong agar lebih bergairah menanam Bawang Merah upaya mendongkrak perekonomian warga.

Lada (Sahang bahasa setempat) merupakan komoditi unggulan Entikong, hanya saja saat ini sedang 'sakit' lada petani terserang penyakit busuk pangkal batang (BPB). Makanya Polbangtan Medan berinisiatif  kenalkan Lada Perdu.
 
Untuk mengobati kesedihan petani lada Entikong mahasiswa yang mendapat motivasi dari Kepala UPPM Polbangtan Medan Firman RL Silalahi membimbing cara menanam, teknik perawatan yang baik sehingga penyakit atau hama yang menyerang lada lebih mudah dikendalikan.

Cara menghasilkan dan memindahkan bibit secara baik juga diperkenalkan tambah teknik penanaman baru budidaya lada perdu yang tidak memerlukan tunjar ( kayu panjatan) seperti petani lakukan selama ini.

"Mudah-mudahan apa mahasiswa kerjakan dapat bermanfaat bagi petani Entikong secara luas utamanya pada komoditas Bawang Merah dan Lada Perdu,"  kata Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini menginformasikan kepada ANTARA, Minggu (4/8).

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019