Empat hari keliling-keliling di beberapa tempat wisata di Pulau Samosir, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, 10-13 Juli 2019 memberikan pengalaman baru bagi Kang Maman Suherman tentang Danau Toba.

"Keindahan alamnya dahsyat, udara bersih," puji mantan jurnalis yang kini menjadi penulis, dan pegiat literasi, di Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sabtu (13/7).

Pria kelahiran Makassar, Sulewesi Selatan itu juga mengagumi potensi wisata Danau Toba lainnya, seperti tempat situs sejarah dan seni budaya daerah.

Kang Maman menilai seharusnya potensi-potensi itu menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan untuk berkunjung ke Danau Toba.

Sayangnya belum. Dalam perjalanan "sambilan" (datang ke Samosir sebagai narasumber kegiatan Literasi Nusantara Danau Toba 2019), singgah di beberapa tempat.

Dia menemukan potensi wisata yang belum dieksplor secara mendalam dan kurang dipublikasikan secara meluas, satu di antaranya, potensi wisata di kawasan Tomok dengan batu-batu tua.

Sumber daya manusia juga tak luput dari perhatian Kang Maman. Kebersihan lingkungan dan keramahtamahan warga setempat menyambut tamu, menurutnya penting.

Menurutnya, keindahan alam, seni budaya atau objek wisata tidak akan ada artinya bila tanpa hospitaliti (keramahan) yang memiliki makna tidak ternilai.



Kang Maman pun menceritakan pengalaman barunya saat membeli barang souvenir di tempat wisata kawasan Tomok.

Penjualnya bersikap cuek, asyik dengan Hp saat melayani pembeli, bahkan memberikan uang kembalian tanpa melihat pembeli.

Di sisi lain, pelayanan yang sudah memadai dan baik tidak terekspos secara meluas, sedangkan saat terjadi peristiwa atau keadaan buruk, langsung viral.

Dicontohkan, saat peristiwa kapal penumpang tenggelam pada Juni 2018, diekspos secara menyeluruh dan diketahui khalayak ramai.

Namun, adanya perubahan positif sistem penyeberangan kapal yang mematuhi peraturan pelayaran pascaperistiwa, minim.

Petugas dermaga yang sudah bersikap tegas menolak penumpang orang dan barang yang melebihi kapasitas, memberlakukan pendataan manifest dan kelengkapan peralatan keselamatan di kapal.

Kondisi-kondisi seperti itu diharapkan menjadi perhatian Pemerintah, pelaku wisata, dan masyarakat dalam melakukan perubahan kedepan yang lebih baik.

Baca juga: Ratusan pelajar Samosir lomba menulis aksara Batak di Literasi Nusantara

Baca juga: Wagub Sumut buka Literasi Nusantara Danau Toba
 

Pewarta: Waristo

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019