Manajemen PLTA Batang Toru mengecam keras peristiwa penembakan terhadap satwa langka dilindungi Orangutan bernama Hope di Aceh.

"Kami menyesalkan penembakan itu hanya gara-gara Hope mendatangi perkebunan sawit dan pemukiman warga," Firman Taufick, Director of Communications and External Affairs PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) dari Jakarta yang menghubungi ANTARA, di Tapanuli Selatan, Senin (8/7).
 
Syukur kondisi Hope kini sudah makin membaik.pasca menjalani perawatan. 

“Upaya-upaya penyembuhan yang dilakukan BKSDA Aceh dan semua pihak menyelamatkan orangutan itu patut diapresiasi," katanya.

PLTA Batang Toru berharap peristiwa penembakan orangutan ini peristiwa yang terakhir dan tidak boleh terjadi lagi.

"Kearifan lokal penting ditumbuhkembangkan untuk menjaga satwa liar dilindungi agar tidak terjadi  perburuan apalagi  sampai memperjualbelikan satwa liar seperti orangutan," katanya.

Seperti halnya PLTA Batang Toru yang menerapkan kebijakan zero tolerance kepada semua karyawan yang merusak, membawa, atau mengganggu tumbuh-tumbuhan dan satwa liar termasuk orangutan di lokasi pembangunan PLTA.

PLTA Batang Toru juga telah melakukan aksi nyata mengadakan pelatihan untuk membentuk kader konservasi berbasis kearifan lokal masyarakat yang melibatkan BBKSDA Sumut dan tujuh desa sekitar area PLTA Batang Toru.

"Bahkan edukasi kepada masyarakat sekitar untuk melindungi satwa liar termasuk orangutan juga telah dilakukan melalui diskusi dan penyebaran flyer, ini penting sekali," tambahnya.

Tujuannya agar masyarakat mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang cukup untuk berpartisipasi dalam keberlangsungan hidup Orangutan di Batangtoru.

"Cukup efektif dimana dari generasi ke generasi hidup berdampingan orangutan merupakan prinsip-prinsip yang akan diutamakan PLTA Batang Toru. Penguatan pemahaman dan keterampilan telah kita lakukan sejak Mei 2019," jelasnya.

Menurut Firman masyarakat salah satu elemen penting dalam perlindungan orangutan karena merekalah yang hari ke hari berinteraksi dengan Orangutan.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019