Kota Medan keluar sebagai juara umum cabang olahraga bulutangkis Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) 2019, yang tuntas digelar, Kamis (27/6) sore.

Medan meraih lima emas, lima perak dan dua perunggu. Ini setelah pada partai puncak nomor perorangan, Medan mengumpulkan tiga emas tambahan, masing-masing dari tunggal putra, tunggal putri dan ganda campuran yang merupakan All Medan Final.

Dua emas sebelumnya diraih Medan dari kelompok beregu putra-putri.

Baca juga: Tim voli putri Medan ke semifinal Porprov

Baca juga: Medan juara umum karate Porprov Sumut 2019

Baca juga: Pesilat Tanjungbalai raih perak dan perunggu di Porprov Sumut

Nomor tunggal putra, medali emas diraih Aldo usai mengalahkan Satrio dengan 2-0 (21-11, 21-15), nomor tunggal putri emas menjadi milik Intan setelah menaklukkan Nia dengan 2-0 (8-21, 13-21) dan ganda campuran Fadlan/Fany menang 2-1 atas Gustri / Adelia (21-16, 20-22, 21-6)

Di dua nomor lainnya, Medan harus merelakan emas pindah ke daerah lain, yaitu nomor ganda putra, pasangan Robby/Teddy asal Asahan meraih medali emas usai mengalahkan Yufi/Bayu (Medan) dengan 2-1 (21-19, 18-21, 21-18) dan Tebingtinggi meraih emas pada nomor ganda putri melalui pasangan Lisa Anjeli/Malikhatus dengan mengalahkan Adelia/Ayu Sekar (Medan) dengan 2-1 (21-17, 16-21, 21-17).

Target Medan untuk sapu bersih di Porprov 2019 pun gagal, karena hanya meraih lima dari tujuh emas yang diperebutkan.

Pelatih Tim Bulu Tangkis Medan, Nurhayati mengakui kecolongan soal target karena komposisi pemain dari daerah lain memang di atas Medan.

"Hasil di kelompok perorangan dibilang kecewa iya, kalau dari sebenarnya dari sisi permainan kita imbang. Namun untuk komposisi pemain di atas kertas, mereka lebih unggul, khususnya di kelompok ganda putri dan ganda putra. Kami berharap menang tapi di lapangan hasilnya beda, ya harus diterima," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Sumut, John Ismadi Lubis usai pengalungan medali menjelaskan hasil Porprovsu cabang olahraga bulutangkis sudah lumayan, karena kekuatan di daerah sudah membaik.

"Kalau dilihat sudah lumayan walau hampir didominasi oleh Kota Medan. Dari tujuh medali, lima diambil oleh Medan, itu menunjukkan daerah-daerah sudah mulai ada. Dulu kan rata-rata sudah diambil Medan. Ini ada dua nomor yang diambil daerah. Kita harapkan ke depan cabang bulutangkis ini bangkit," katanya.

John Ismadi menambahkan program Pelatda Pra-PON berjalan baik yang dapat dilihat dari prestasi atlet-atlet Pelatda meraih medali di Porprov ini.

"Hampir seluruh atlet Pelatna kita meraih medali emas. Ini berarti program mereka sudah benar untuk tingkat daerah. Kita harapkan bulutangkis bisa berprestasi di tingkat nasional walaupun berat. Walaupun PON tahun 2022 belum bisa kita harapkan, tapi saya yakin PON 2024 kalau kita tuan rumah kita harus bisa berprestasi," pungkasnya.

Berdasarkan Rapat kerja nasional (Rakernas) KONI se-Indonesia yang dilaksanakan pada 23-26 April 2018, mulai tahun 2022, PON akan diselenggarakan dua tahun sekali dengan dua sesi, artinya pada 2022 PON junior dan 2024 PON senior, tahun 2026 PON junior, dan 2028 PON senior, demikian seterusnya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019