Solidaritas petugas kebersihan Kabupaten Labuhanbatu merasa prihatin dengan krisis politik pasca pemilihan umum secara serentak 2019. Mereka meminta para pemangku kepentingan bersama-sama menjaga kemanan dan ketertiban di daerah.

"Mari kita menjaga kemanan dan ketertiban, mari kita rukun, Pilpres sudah usai dan penyelenggara pemilihan sudah mengeluarkan hasilnya, yakni Paslon 01 Jokowi-Ma'aruf Amin memperoleh suara terbanyak, untuk apalagi ribut-ribut," ujar koordinator petugas kebersihan di Kabupaten Labuhanbatu, Zainal Abidin didampingi Fauzi dan Desi Ratna Sari, di Rantauprapat, Selasa (11/6) malam.

Hal itu disampaikan dalam menyikapi menjelang sidang gugatan sengketa Pemilu pada 14 Juni 2019 di Mahkamah Konstitusi.

Mereka menyampaikan, bahwa segala tindakan yang dapat memicu konflik hanya merugikan masyarakat kelas bawah. Menurutnya, agar elite politik memberikan contoh yang baik dan bersikap tenang, tidak membuat pernyataan yang dapat memperkeruh suasana sehingga tidak membuat keadaan konflik semakin parah.

Mereka juga mendesak pihak-pihak yang berbeda pilihan menghormati keputusan penyelenggara pemilihan maupun hasil penetapan MK, sebaiknya berdoa untuk Indonesia agar lebih baik. Mereka yakin, pihak yang menerima hasil keputusan MK nanti walaupun berbeda akan berakhir damai.

"Sudah banyak korban yang meninggal setelah Pemilu kemaren, sebaiknya kita menggalang solidaritas untuk Indonesia agar lebih baik dan memikirkan rakyat seperti kami ini, karena kami paham betul ekonomi masyarakat kelas bawah ini," jelasnya.

Mereka juga memohon kepada aparat keamanan negara memberikan kemanan dan ketertiban di daerah, karena bisa saja situasi saat ini di manfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menganggu keutuhan bangsa.

"Kami mohon kepada Polisi dan TNI dapat memberikan kemanan dan ketertiban didaerah," imbaunya.

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019