Petinju Indonesia pemegang gelar WBO Intercontinental kelas ringan (61,2 kilogram), Daud Yordan, bakal bertarung di benua Eropa dalam dua atau tiga bulan mendatang.
Daud Yordan ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, tidak menyebutkan nama negara yang akan menjadi tempat bertarungnya karena masih diproses oleh manajemen.
"Yang pasti di Eropa. Soal di negara mana, sampai sekarang masih dalam proses pengurusan oleh manajemen," kata petinju dengan rekor bertarung 38 kali menang (26 di antaranya dengan KO) dan empat kali kalah tersebut.
Bertarung di benua Eropa memang bukan hal yang baru bagi petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, tersebut karena sejak berkarier di dunia tinju profesional tahun 2005, tercatat dua kali yang bersangkutan naik ring di Eropa.
Pertama kali saat tampil di Rusia melawan petinju tuan rumah, Pavel Malikov, pada 22 April 2018. Saat itu, Daud Yordan berhasil menang KO ronde kedelapan atas Malikov.
Kemudian yang kedua saat menghadapi petinju tuan rumah Anthony Crolla di Manchester Arena, Manchester, Inggris, 10 November 2018. Pada pertarungan tersebut, Daud "Cino" Yordan kalah angka dari Crolla.
Daud Yordan memulai karier tinju dengan menekuni kelas bulu (57,1 kilogram) bahkan yang bersangkutan sempat merebut gelar juara IBO setelah menang KO atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.
Kemudian sempat mempertahankan gelar dengan mengalahkan petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura pada 9 September 2012. Tetapi akhirnya kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta 14 April 2013.
Setelah itu, Daud Yordan memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61,2 kilogram). Debut perdana di kelas ringan yaitu mengalahkan petinju Argentina, Daniel Eduardo Brizuela (Argentina) di Australia pada 6 Juli 2013.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Daud Yordan ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, tidak menyebutkan nama negara yang akan menjadi tempat bertarungnya karena masih diproses oleh manajemen.
"Yang pasti di Eropa. Soal di negara mana, sampai sekarang masih dalam proses pengurusan oleh manajemen," kata petinju dengan rekor bertarung 38 kali menang (26 di antaranya dengan KO) dan empat kali kalah tersebut.
Bertarung di benua Eropa memang bukan hal yang baru bagi petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, tersebut karena sejak berkarier di dunia tinju profesional tahun 2005, tercatat dua kali yang bersangkutan naik ring di Eropa.
Pertama kali saat tampil di Rusia melawan petinju tuan rumah, Pavel Malikov, pada 22 April 2018. Saat itu, Daud Yordan berhasil menang KO ronde kedelapan atas Malikov.
Kemudian yang kedua saat menghadapi petinju tuan rumah Anthony Crolla di Manchester Arena, Manchester, Inggris, 10 November 2018. Pada pertarungan tersebut, Daud "Cino" Yordan kalah angka dari Crolla.
Daud Yordan memulai karier tinju dengan menekuni kelas bulu (57,1 kilogram) bahkan yang bersangkutan sempat merebut gelar juara IBO setelah menang KO atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.
Kemudian sempat mempertahankan gelar dengan mengalahkan petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura pada 9 September 2012. Tetapi akhirnya kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta 14 April 2013.
Setelah itu, Daud Yordan memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61,2 kilogram). Debut perdana di kelas ringan yaitu mengalahkan petinju Argentina, Daniel Eduardo Brizuela (Argentina) di Australia pada 6 Juli 2013.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019