Eva, Warga Negara Asing asal Prancis belajar Islam di Pesantren Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara selama Bulan Ramadhan sekaligus untuk melihat proses pembelajaran di pesantren.

Eva yang merupakan mahasiswa yang sedang studi banding di Kota Medan, saat ditemui di Deliserdang, Selasa, mengatakan, dirinya tertarik belajar dan melihat langsung kegiatan belajar di pesantren.

"Saya tertarik dengan Islam karena pengen tahu tentang banyak agama budaya, dan Indonesia terkenal dengan Islam tersebut," katanya.

Ia bersama dengan temannya warga Indonesia Zakiah Ulfa itu merupakan mahasiswa yang sedang studi banding di Indonesia mengenai penelitian harimau dan gajah sumatera di Kota Medan.

Setelah sampai di Medan, selain ingin melakukan penelitian kampus, karena penasaran untuk melihat bagaimana kehidupan antara Islam di Eropa dengan Indonesia.

Eva yang juga fasih berbahasa Inggris ini berniat untuk  belajar di pesantren tersebut beberapa hari selama bulan Ramadhan.

Sementara Zakiah Ulfa, teman dari WNA Prancis itu hanya membantu eva untuk berkunjung ke Pesantren Naqsabandiyah karena mengaku penasaran apa yang dimaksud dengan pesantren dan bagaimana kehidupan Islam di dalamnya.

"Dia ingin tahu tentang Islam, dan dia tahu indonesia negara muslim terbesar di dunia jadi dia pilih Indonesia. Setelah saya tanya tanya dan saya jelaskan tentang Islam dia masih banyak bertanya, maka saya bilang kalau masih pengen tahu lagi tentang islam, saya ajak kamu ke pesantren yang biasa saya kunjungi, dan ternyata dia gak tahu apa itu pesantren karena di prancis tidak ada." katanya.

Mursyid Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah, Syeikh Nur Ali menjelaskan jika pihaknya dengan tangan terbuka menyambut siapa saja yang datang ke pesantren ini untuk belajar, karena sejatinya Islam hadir untuk memberikan pembelajaran hidup bagi siapapun di dunia ini.

"Kedatangan tamu kita ini, dia ingin tahu, curious to know, masih ingin tahu tentang masalah Islam lebih dalam lagi, dan bagaimana thariqoh yang sebenarnya," katanya.

 

Pewarta: Donny Aditra

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019