Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut sudah menetapkan langkah dan menjalankan berbagai aksi/strategi untuk menekan inflasi di daerah itu yang tren meningkat sejak menjelang Ramadhan.
Kepala Bank Indonesia (BI) Sumut yang menjabat Wakil Ketua TPID Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Minggu mengakui, inflasi di Sumut tren meningkat sejak April dan diperkirakan naik lagi di Mei - Juni karena ada Ramadhan dan Idul Fitri.
Pada April misalnya secara bulanan inflasi di Sumut.mencapai 1,15 persen atau naik tinggi dibandingkan Maret yang masih 0,78 persen.
Kenaikan inflasi didorong khususnya kenaikan harga cabai merah, tomat dan harga ikan tongkol.
Ada prediksi inflasi naik lagi di Mei saat Puasa Ramadham karena ada kenaikan beberapa harga khususnya bawang putih.
"TPID berharap inflasi di sepanjang 2019 atau khususnya di Ramadhan bisa ditekan.Pada Ramadhan 2018, Sumut bahkan masih deflasi sebesar 0,7 persen," kata Wiwiek Sisto Widayat.
Baca juga: TPID berupaya tekan inflasi Sumut yang capai 1,23 persen
Baca juga: Maret, BI prediksi angka inflasi/deflasi Sumut naik
Dia menegaskan, TPID Sumut sudah menetapkan tiga strategi untuk menekan inflasi yakni menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan melakukan komunikasi yang efektif.
Untuk menjaga keterjangkauan harga, TPID melakukan berbagai langkah.
Mulai dari inspeksi mendadak (sidak), menggelar pasar murah, penyediaan pakat sembako, melakukan monitoring harga secara intensif di pasar, pelaporan perkembangan harga ke tim dan Satgas Pangan dan pembukaan Kedai Kita di Kampung Lalang, Medan.
Adapun untuk menjaga ketersediaan pasokan yakni melakukan operasi pasar, penindakan tegas bagi distributor yang melakukan kecurangan seperti penimbunan stok.
Termasuk melakukan pengembangan Rumah Pangan Kita (RPK) dan penambahan stok pangan di Kedai Kita di Pusat Pasar.
"Dan yang paling penting menjaga kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif di instansi yang ada di TPID," katanya.
Kelancaran distribusi dilakukan dengan.melakukam program kerja sama/perdagangan antardaerah serta daerah sentra penghasil ke daerah yang kekurangan pasokan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Kepala Bank Indonesia (BI) Sumut yang menjabat Wakil Ketua TPID Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Minggu mengakui, inflasi di Sumut tren meningkat sejak April dan diperkirakan naik lagi di Mei - Juni karena ada Ramadhan dan Idul Fitri.
Pada April misalnya secara bulanan inflasi di Sumut.mencapai 1,15 persen atau naik tinggi dibandingkan Maret yang masih 0,78 persen.
Kenaikan inflasi didorong khususnya kenaikan harga cabai merah, tomat dan harga ikan tongkol.
Ada prediksi inflasi naik lagi di Mei saat Puasa Ramadham karena ada kenaikan beberapa harga khususnya bawang putih.
"TPID berharap inflasi di sepanjang 2019 atau khususnya di Ramadhan bisa ditekan.Pada Ramadhan 2018, Sumut bahkan masih deflasi sebesar 0,7 persen," kata Wiwiek Sisto Widayat.
Baca juga: TPID berupaya tekan inflasi Sumut yang capai 1,23 persen
Baca juga: Maret, BI prediksi angka inflasi/deflasi Sumut naik
Dia menegaskan, TPID Sumut sudah menetapkan tiga strategi untuk menekan inflasi yakni menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan melakukan komunikasi yang efektif.
Untuk menjaga keterjangkauan harga, TPID melakukan berbagai langkah.
Mulai dari inspeksi mendadak (sidak), menggelar pasar murah, penyediaan pakat sembako, melakukan monitoring harga secara intensif di pasar, pelaporan perkembangan harga ke tim dan Satgas Pangan dan pembukaan Kedai Kita di Kampung Lalang, Medan.
Adapun untuk menjaga ketersediaan pasokan yakni melakukan operasi pasar, penindakan tegas bagi distributor yang melakukan kecurangan seperti penimbunan stok.
Termasuk melakukan pengembangan Rumah Pangan Kita (RPK) dan penambahan stok pangan di Kedai Kita di Pusat Pasar.
"Dan yang paling penting menjaga kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif di instansi yang ada di TPID," katanya.
Kelancaran distribusi dilakukan dengan.melakukam program kerja sama/perdagangan antardaerah serta daerah sentra penghasil ke daerah yang kekurangan pasokan.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019