Bank Indonesia memprediksi inflasi/deflasi Sumatera Utara secara bulanan di Maret 2019 akan naik dari posisi Februari yang mengalami deflasi sebesar 0,32 persen.
"IHK (Indeks Harga Konsumen) di Maret diperkirakan meningkat, walau masih relatif rendah," ujar Pejabat sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Hilman Tisnawan di Medan, Jumat (3/1).
Menurut dia, faktor pendorong inflasi di Maret berasal dari bahan pangan dan hortikultura dampak terjadinya penurunan produksi.
Produksi yang menurun itu, ujar dia, sebagai dampak musim panen yang mulai usai.
Akibat produksi turun, harga jual bahan pangan diperkirakan naik.
"Meski inflasi naik, tetapi tidak terlalu besar, apalagi di Februari, Sumut masih mengalami deflasi,"ujar Hilman.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statiatik (BPS) Sumut, Bismark SP Sitinjak menyebutkan, pada Februari, Sumut mengalami deflasi sebesar 0,32 persen.
Deflasi 0,32 persen didorong
terjadinya deflasi di empat daerah yang dijadikan IHK di Sumut.
Di Sibolga, deflasi sebesar 0,70 persen, Pematangsiantar 0,29 persen, Medan 0,30 persen dan Padangsidempuan 0,45 persen.
"Deflasi terjadi karena sejumlah harga bahan pangan seperti cabai merah mengalami penurunan," ujar Bismark.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"IHK (Indeks Harga Konsumen) di Maret diperkirakan meningkat, walau masih relatif rendah," ujar Pejabat sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Hilman Tisnawan di Medan, Jumat (3/1).
Menurut dia, faktor pendorong inflasi di Maret berasal dari bahan pangan dan hortikultura dampak terjadinya penurunan produksi.
Produksi yang menurun itu, ujar dia, sebagai dampak musim panen yang mulai usai.
Akibat produksi turun, harga jual bahan pangan diperkirakan naik.
"Meski inflasi naik, tetapi tidak terlalu besar, apalagi di Februari, Sumut masih mengalami deflasi,"ujar Hilman.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statiatik (BPS) Sumut, Bismark SP Sitinjak menyebutkan, pada Februari, Sumut mengalami deflasi sebesar 0,32 persen.
Deflasi 0,32 persen didorong
terjadinya deflasi di empat daerah yang dijadikan IHK di Sumut.
Di Sibolga, deflasi sebesar 0,70 persen, Pematangsiantar 0,29 persen, Medan 0,30 persen dan Padangsidempuan 0,45 persen.
"Deflasi terjadi karena sejumlah harga bahan pangan seperti cabai merah mengalami penurunan," ujar Bismark.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019