Sehubungan dengan adanya pekerjaan penggantian Pin Type di Pangkal Penyulang dan Penjumpean MV TIC di Tanah Merah Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah pada Sabtu (11/5) pagi, perlu dilakukan pemadaman listrik mulai pukul 12.00 sampai 15.00 WIB.

Ada pun lokasi pemadaman listrik di daerah Sibuluan, Sipan Sihaporas, Kecamatan Badiri, Pinangsori, Lumut dan Sibabangun.

Manajer UP3 PLN (Persero) Sibolga Poltak Samosir menyatakan, pihaknya berusaha memperkecil waktu pemadaman, dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pemadaman listrik tersebut.

Diterangkannya, untuk Kecamatan Badiri, Pinangsori, Lumut dan Sibabangun pada tahun 2018 tercatat kurang lebih 4 sampai 5 kali terjadi padam dalam setiap bulannya.

Berdasarkan inspeksi yang dilakukan, ungkap Poltak, penyebabnya dominan akibat sentuhan pohon pada kawat Hantaran Udara Tegangan Menengah, di bawah 3 meter radiusnya di beberapa lokasi.

“Untuk pemangkasan tuntas pohon-pohon yang berpotensi menyebabkan gangguan dan selama ini kerap mengakibatkan padam, sudah kami tuntaskan sepanjang Triwulan 1 Tahun 2019, sehingga saat ini sudah ada frekuensi padam akibat gangguan dapat ditekan menjadi 1 s/d 2 kali maksimal setiap bulan,” ungkap Poltak kepada ANTARA.

Akan tetapi, lanjut Poltak Samosir, ada juga lokasi yang tidak diberikan izin pangkas dahan pohon oleh pemiliknya, padahal berpotensi penyebab gangguan listrik.

“Salah satu contoh yaitu kebun sawit di Tanah Merah. Kami akhirnya memutuskan untuk mengganti jalur listriknya sejauh 400 meter dengan jalur baru,” jelasnya.

Jenis penghantarnya juga diganti dari sebelumnya kawat hantaran udara yang tanpa isolasi pengantarnya, menjadi kabel hantaran udara yang berisolasi, sering disebut MVTIC (Medium Voltage Twisted Insulated Cable).

“Selain itu, berdasarkan inspeksi yang kami lakukan, selain pohon ada juga potensi-potensi lain yang harus kami antisipasi yang dapat mengakibatkan terganggunya pasokan listrik. Yaitu piring-piring pin isolator yang ada di atas tiang listrik yang fungsi isolasinya sudah tidak optimal lagi,” paparnya.

Menurutnya, jika isolasi ini tidak optimal maka dapat terdeteksi adanya korslet pada titik jalur listrik tersebut, sehingga secara otomatis sistem PLN padam karena mendeteksi arus hubungan singkat.

“Biasanya di lapangan ada laporan masyarakat sebelum terjadi padam terlihat secara visual ada loncatan bunga api atau flashover pada isolator dan kawat listrik yang ada diatas tiang. Kami akan mengganti isolator pin tersebut total kurang lebih 10 sampai 20 titik lokasi sesuai hasil inspeksi,” ujarnya.

“Pada intinya pekerjaan kami ini sebagai tindakan preventif agar tidak terjadi padam akibat gangguan disebabkan hal tersebut, yang apabila dibiarkan dan tentunya menimbulkan ketidaknyamanan. Kami berupaya pekerjaan dapat selesai segera dan listrik dapat kembali normal sebelum sore hari, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri kegiatan berbuka puasa dengan nyaman,” kata Poltak Samosir.

Sementara itu Juplan Tambunan warga Pinangsori yang dikonfirmasi ANTARA, Sabtu (11/5) sore menyebutkan, bahwa listrik PLN sudah menyala di tempat mereka.

“Tadi memang sempat mati, katanya ada perbaikan yang dilakukan PLN. Dan saat ini sudah hidup kembali. Terimakasihlah kepada PLN yang langsung cepat mengatasinya, sehingga tidak sampai menganggu kegiatan berbuka puasanya,” ujarnya.
 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019